Tahu nggak ndonesia punya berapa BUMN?
Sekitar 1.000.
Ya, seribu.
Dan Presiden Prabowo baru saja bilang: potong jadi 200–240 aja.
Ini bukan efisiensi biasa.
Ini restrukturisasi masif.
Danantara, sovereign wealth fund kita, ditugaskan untuk konsolidasi semua ini.
Tujuannya?
Tata kelola lebih baik.
Operasional lebih efisien.
Output naik 1–2%.
Kedengarannya teknis, tapi implikasinya gede.
Yang lebih menarik: Prabowo buka pintu buat ekspatriat pimpin BUMN.
Yep, orang asing boleh jadi direksi.
Regulasi diubah.
Talenta global diundang.
Katanya sih biar standar internasional.
Biar kompetitif secara global.
Tapi kan, ini BUMN — perusahaan negara.
Ada yang bilang ini progresif.
Ada juga yang mulai tanya: kedaulatan ekonomi gimana?
Di tengah ketegangan geopolitik, langkah ini juga dibaca sebagai upaya kurangi ketergantungan ke kekuatan ekonomi luar.
Ironis? Mungkin.
Strategis? Bisa jadi.
Tantangannya jelas:
Eksekusi tanpa ganggu operasional.
Jaga akuntabilitas publik.
Kelola pengaruh politik.
Ini bukan soal angka 1.000 vs 200.
Ini soal: mau jadi apa BUMN kita 10 tahun ke depan?
Efisien tapi asing?
Atau lokal tapi stagnan?
Pertanyaannya bukan "apakah perlu diubah."
Tapi "siapa yang diuntungkan kalau ini berhasil, atau gagal?"
$TINS $WIKA $BMRI
____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^
Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger.
Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative.
Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2