Emas ATH demi ATH: Apa yang aslinya terjadi?
Menurut saya, kenaikan emas kali ini bukan sekadar euforia jangka pendek — ini adalah pergerakan struktural yang berakar pada perubahan geopolitik dan moneter global.
Dua gambar di bawah (2 dan 3) memperlihatkan realitas baru: akumulasi masif emas oleh China dan bank sentral dunia.
Pertama, data dari Shanghai Gold Exchange menunjukkan lonjakan luar biasa pada gold warrants — sertifikat kepemilikan emas fisik — yang naik lebih dari 25x sejak awal tahun. Ini bukan spekulasi ritel; ini adalah physical accumulation dalam skala institusional. Dalam sejarah, pergerakan seperti ini hanya terjadi ketika ada ketidakpercayaan terhadap sistem keuangan berbasis dolar.
Kedua, data dari World Gold Council dan Bloomberg memperlihatkan tren dua dekade terakhir:
• China menambah ~1.845 ton emas sejak tahun 2000,
• Rusia menambah ~1.950 ton,
sementara negara-negara Barat justru stagnan atau menjual emas mereka.
Ini menandakan dedollarization in progress — pergeseran kekuatan finansial dari Barat ke Timur. Emas kembali menjadi fondasi kepercayaan moneter di tengah dunia multipolar, di mana volatilitas geopolitik dan defisit fiskal AS menciptakan tekanan terhadap kepercayaan pada Treasury dan dolar.
Dengan kata lain, harga emas yang menembus rekor bukan hasil dari trading momentum, melainkan refleksi dari perubahan struktural global:
• Bank sentral Timur menggantikan peran dolar dengan emas,
• investor mencari aset riil di tengah inflasi tinggi dan utang global yang memecahkan rekor,
• dan sistem moneter dunia perlahan bergeser ke arah multipolar berbasis komoditas.
Kita sedang menyaksikan kebangkitan emas — bukan sekadar bull market, tapi restorasi peran historis emas sebagai mata uang sejati dunia.
$IHSG $ARCI $BRMS
1/3


