Saya pribadi lebih menyukai saham yang rutin membagikan dividen, terus bertumbuh, dan memiliki dividend yield yang besar. Rata-rata harga beli saya di 602, yang berarti dalam setahun saya bisa mendapatkan imbal hasil dari dividen $MPMX sekitar 15-20% tanpa perlu menjual sahamnya. Bayangkan jika hasil tersebut terus saya compounding setiap tahun, efeknya akan luar biasa dalam jangka panjang.

Dengan strategi seperti ini, saya tidak perlu stres memantau orderbook setiap hari. Cukup cek laporan keuangan setiap kuartal untuk memastikan kinerja perusahaan tetap solid. Memang, return tahunan saya mungkin terlihat kecil dibandingkan para trader yang bisa meraih ratusan bahkan ribuan persen per bulan, tapi bagi saya, 20% setahun bukanlah hasil yang buruk.

Karena itu, jika ada peluang di saham-saham seperti $BMRI, $BBRI, atau BBNI, sebaiknya jangan disia-siakan. Ingat masa pandemi COVID dulu? Banyak yang berebut saham farmasi, lihat bagaimana akhirnya. Atau tren bank digital? Hasilnya juga sudah terlihat. Kalau sempat untung, bagus, tapi kalau malah berakhir jadi “pencuci piring”, ya rugi sendiri.

Saya akui, saham-saham konglomerasi dan komoditas seperti emas memang menggoda, dan saya juga sempat ikut bermain di sana. Namun, peluang membeli saham perbankan besar saat valuasinya menarik terlalu berharga untuk dilewatkan.

Bagi yang merasa stres setiap kali melihat portofolio merah karena saham perbankan, mungkin sebaiknya pertimbangkan untuk cut loss atau istirahat dulu dari dunia saham. Artinya, keyakinan (conviction) anda terhadap investasi tersebut belum cukup kuat. Kalau setiap hari hati gelisah dan hidup tidak tenang, untuk apa berinvestasi? Tujuan investasi adalah menciptakan ketenangan finansial, bukan menambah beban pikiran.

Saya paham setiap orang punya tujuan investasi yang berbeda, jadi ini murni sudut pandang pribadi saya. Tapi semoga bisa menjadi pengingat untuk diri saya sendiri, dan mudah-mudahan juga bermanfaat bagi teman-teman investor lainnya.