Ketika pasar saham crash (anjlok tajam), langkah yang kamu ambil bisa menentukan hasil investasimu dalam jangka panjang. Berikut panduan yang bisa kamu gunakan, disusun berdasarkan pengalaman historis dan prinsip keuangan modern:

🧠 1. Tetap Tenang dan Jangan Panik Jual

•Kesalahan umum: banyak investor menjual sahamnya saat harga turun drastis karena takut rugi lebih besar.

•Masalahnya: begitu kamu jual di bawah harga beli, kerugianmu menjadi nyata (realized loss).

•Padahal: crash biasanya bersifat sementara. Dalam sejarah, pasar selalu pulih — bisa butuh beberapa bulan hingga tahun, tapi nilai biasanya kembali naik.

🔍 2. Evaluasi Portofolio

Gunakan momen ini untuk menilai:

•Apakah saham yang kamu pegang masih punya fundamental bagus (laba, utang, prospek industri)?

•Kalau iya → pertahankan.

•Kalau tidak → pertimbangkan jual sebagian dan rotasi ke saham defensif (misalnya sektor consumer goods, utilitas, atau healthcare).

💰 3. Siapkan Dana Darurat & Likuiditas

Pastikan kamu:

•Punya dana darurat 3–6 bulan biaya hidup, jangan sampai terpaksa jual saham di saat murah.

•Tidak memakai uang yang akan dipakai dalam waktu dekat (misal biaya sekolah, rumah, dll) untuk investasi saham.

📈 4. Manfaatkan Crash untuk Averaging Down

Jika kamu punya dana lebih:

•Tambahkan posisi sedikit demi sedikit di saham bagus yang sedang diskon besar.

•Gunakan metode dollar-cost averaging (DCA) agar risiko salah timing berkurang.

Contoh: Beli saham unggulan (blue chip) setiap kali turun 5–10%, bukan langsung all-in sekali beli.

🧮 5. Pantau Indikator Makro dan Sinyal Pemulihan

Perhatikan hal-hal seperti:

•Inflasi dan suku bunga (kebijakan BI atau The Fed).

•Laporan keuangan emiten (tanda-tanda mulai pulih).

•Volume transaksi — rebound biasanya didahului oleh kenaikan volume beli.

📚 6. Belajar dari Crash

Gunakan momen ini untuk memperkuat strategi:

•Diversifikasi portofolio (saham, reksa dana, emas, deposito, dll).

•Tentukan kembali risk tolerance kamu.

•Bangun mindset jangka panjang — crash adalah bagian alami dari siklus pasar.

💬 7. Jangan Ikut Euforia atau Ketakutan Massa

Investor sukses seperti Warren Buffett selalu bilang:

“Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful.”

Artinya: saat semua panik jual, bisa jadi justru waktu terbaik untuk mulai beli.

$MOLI $MHKI $PTPS