Industri Sampah ke Energi Semen
Lanjutan dari postingan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
RDF atau Refuse Derived Fuel pada dasarnya adalah bahan bakar padat hasil olahan sampah kota yang dipilah dari material non-terbakar seperti logam, kaca, atau sisa makanan, lalu dicacah dan dikeringkan supaya punya nilai kalor yang cukup tinggi untuk jadi pengganti sebagian batubara di kiln pabrik semen atau untuk cofiring di PLTU. Bentuknya bisa berupa fluff yang lembut seperti serbuk atau pelet tergantung teknologi pengeringan dan standar mutu yang ditetapkan Kementerian LHK. Intinya, RDF mengubah sampah yang tadinya hanya jadi beban TPA menjadi energi yang bisa dipakai industri berat seperti semen.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di lapangan, ekosistem RDF di Indonesia sudah terbentuk dengan cukup nyata. Indocement misalnya sudah menyiapkan fasilitas penerimaan RDF di kompleks pabrik Citeureup dengan kapasitas 2.500 ton per hari. Proyek RDF DKI Jakarta di Rorotan juga sedang dalam tahap uji coba dan ditargetkan bisa bertahap mencapai kapasitas yang sama. Sementara itu, grup Semen Indonesia melalui anak usahanya SBI mengoperasikan fasilitas RDF Jeruklegi di Cilacap dengan kapasitas 160 ton per hari. Berdasarkan kajian Bappenas bersama GIZ, potensi pasokan RDF untuk Semen Indonesia bisa menembus lebih dari 1.600 ton per hari jika jaringan pengumpulan dan pengolahan sampah antarwilayah dioptimalkan. Ini menggambarkan bahwa kapasitas RDF yang bisa diserap industri semen sudah masuk kategori ekonomis.
Cara paling jelas bagi Indocement (INTP) dan Semen Indonesia (SMGR) untuk memonetisasi RDF adalah lewat penghematan biaya energi. Harga RDF jauh lebih murah per satuan energi dibanding batubara. RDF dari TPST Bantargebang misalnya dijual sekitar Rp360.000 per ton. Dengan nilai kalor di kisaran 3.500 sampai 4.000 kcal per kilogram, biaya energi RDF hanya sekitar Rp21.000 sampai Rp25.000 per GJ. Sebagai pembanding, batubara HBA 5.300 GAR berharga sekitar USD75,94 per ton dan HBA 3.400 GAR sekitar USD35,87 per ton. Kalau disetarakan dengan nilai kalor dan dikonversi ke rupiah menggunakan kurs Rp16.000 per dolar, maka biaya energi batubara ada di kisaran Rp39.000 sampai Rp55.000 per GJ. Artinya ada selisih sekitar Rp18.000 sampai Rp33.000 per GJ yang langsung jadi margin bagi pabrik semen.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau angka konservatif ini diterapkan, potensi penghematan untuk Indocement yang menyerap 2.500 ton RDF per hari selama 350 hari kerja bisa mencapai Rp262 miliar hingga Rp487 miliar per tahun. Untuk Semen Indonesia, jika hanya memakai fasilitas Cilacap dengan kapasitas 160 ton per hari, penghematan berkisar Rp16,8 sampai Rp31,1 miliar per tahun. Namun jika jaringan pasokan RDF diperluas mendekati 1.600 ton per hari, penghematan bisa naik menjadi Rp169 sampai Rp313 miliar per tahun. Jadi secara sederhana, RDF bukan sumber pendapatan baru, tetapi sumber efisiensi yang menekan beban energi secara langsung di laporan laba rugi.
Selain penghematan energi, pabrik semen juga bisa memperoleh tambahan pemasukan dari biaya pengolahan limbah industri terutama limbah B3 melalui layanan co-processing yang sudah umum di sektor AFR atau Alternative Fuels and Raw Materials global. Besar kecilnya imbalan tergantung jenis limbah dan aturan setempat. Namun untuk RDF dari sampah kota, pabrik biasanya justru membeli dari produsen RDF sebagaimana skema yang berlaku di DKI Jakarta.
Secara kebijakan, regulasi terbaru memperkuat ekosistem bisnis Waste to Energy (WtE). Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2025 tentang Pengolahan Sampah Menjadi Listrik menugaskan PLN untuk membeli listrik dari PLTSa dengan tarif tetap USD0,20 per kWh, menyederhanakan izin, dan mempercepat proyek di 33 kota melalui BPI Danantara. Artinya semakin banyak kota akan memiliki fasilitas pengolahan sampah modern yang menghasilkan fraksi padat bernilai kalor tinggi untuk RDF. Regulasi sebelumnya seperti Perpres 35 Tahun 2018 tentang percepatan PLTSa dan peta jalan Kementerian Perindustrian untuk penurunan emisi CO₂ industri semen juga memperkuat arah ini. Dalam RUPTL 2025 sampai 2034, proyek WtE sudah masuk ke dalam bauran energi wilayah padat penduduk.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi operasional, kebijakan ini jelas menguntungkan Indocement dan Semen Indonesia karena sektor semen paling siap menyerap RDF. Pemakaian RDF menurunkan ketergantungan pada batubara dan mengurangi risiko fluktuasi harga energi global. Indocement sudah mencapai penggunaan bahan bakar alternatif 21,4 % pada 2024, sementara Semen Indonesia melaporkan Thermal Substitution Rate sebesar 7,3 % pada 2023 dan terus menambah infrastruktur feeding RDF di berbagai pabrik. Dengan adanya regulasi baru, pasokan RDF lebih terjamin dan standar mutunya makin seragam.
Kalau dibandingkan dengan laporan keuangan terakhir, dampaknya cukup besar. Indocement semester I 2025 membukukan pendapatan Rp8,03 triliun dan laba bersih Rp494,8 miliar. Jika disetahunkan, pendapatan sekitar Rp16,07 triliun dan laba Rp989,6 miliar. Artinya, potensi penghematan RDF Rp262–487 miliar setara dengan 26–49 % dari laba tahunan. Semen Indonesia semester I 2025 memiliki pendapatan Rp15,6 triliun dan laba Rp39,9 miliar. Disetahunkan menjadi Rp31,2 triliun pendapatan dan Rp79,9 miliar laba. Penghematan RDF dari Cilacap saja senilai Rp16,8–31,1 miliar setara 21–39 % laba tahunan, dan jika jaringan RDF meningkat hingga 1.600 ton per hari, efisiensinya bisa mencapai Rp169–313 miliar per tahun atau bahkan melampaui laba bersih saat ini. Secara kasatmata ini potensi yang material bagi kedua emiten.
Kalau dilihat dari sisi investasi, strategi investor tergantung pada keyakinan terhadap arah industri semen dan efektivitas RDF di masa depan. Bagi investor yang pesimis, langkah paling rasional adalah melindungi modal. Artinya boleh kurangi porsi investasi di saham semen secara bertahap sambil geser sebagian dana ke sektor yang lebih cepat tumbuh seperti perbankan, energi, atau konstruksi BUMN. Namun tetap sisakan sebagian kecil posisi di SMGR atau INTP karena proyek RDF dan transisi energi hijau bisa menjadi katalis besar dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Pandangan pesimis tidak harus keluar total, cukup reposisi agar risiko terukur.
Sebaliknya, bagi investor yang optimis, justru saat valuasi sedang murah inilah waktu untuk mulai akumulasi. Harga saham semen sudah turun jauh, PBV di bawah 1 dan PER di bawah 10 menandakan valuasi yang undervalued. INTP lebih menarik dalam jangka pendek karena sudah punya fasilitas RDF besar yang siap beroperasi penuh di Citeureup dan bisa langsung menekan biaya bahan bakar. Sementara SMGR unggul dalam jangka panjang karena jaringan pabriknya tersebar luas dan punya peluang memperluas pemanfaatan RDF hingga ke 1.600 ton per hari. Kalau skenario ini berjalan lancar, laba bisa melonjak tanpa perlu mengandalkan kenaikan harga semen.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
RDF menjadi kombinasi antara efisiensi ekonomi dan solusi lingkungan. Indocement mendapat keuntungan besar karena skala penerimaan RDF yang masif, sedangkan Semen Indonesia berpeluang memperluas jaringan RDF di banyak wilayah. Regulasi WtE baru memperkuat kepastian pasokan dan menjadikan RDF semakin masuk akal secara ekonomi untuk industri semen. Dengan perhitungan konservatif sekalipun, potensi penghematan tahunan yang bisa dikonversi menjadi arus kas terlihat cukup signifikan dibanding laba bersih saat ini. Semua data tentang kapasitas fasilitas, harga RDF, nilai kalor, serta kinerja keuangan membuktikan bahwa transformasi sampah menjadi energi kini bukan hanya konsep hijau, tapi strategi bisnis nyata yang bisa memperbaiki margin dan valuasi kedua emiten semen besar Indonesia.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$INTP $SMGR $TOBA
1/10