"you should never act as if the things that should happen are the things that will happen"

Filosofi ini kalau dimaknai dengan dalam, sangat menyentuh inti dari dilema pasar saham yang penuh ketidakpastian. terjebak diantara rasionalitas dan realitas pasar, antara nilai dan harga, antara teori dan timing.

Dalam konteks investasi
“Should” = apa yang secara rasional atau fundamental seharusnya terjadi.
“Will” = apa yang benar-benar akan terjadi di pasar (yang dikendalikan oleh psikologi, emosi, dan sentimen).

Contoh saham dengan PER rendah dan laba tumbuh seharusnya naik. Namun, jika pasar sedang takut, bahkan mungkin turun. Jadi, investor bijak tidak boleh mengasumsikan rasionalitas pasar akan langsung berlaku. Pasar bisa irasional jauh lebih lama daripada kemampuan kita menunggu

Kemudian dilema yang menghantui ini selalu berbisik dikepala, "Haruskah saya bertindak sesuai nilai (value) atau sesuai kenyataan pasar (trend)?"

Banyak investor jatuh karena berpegang pada “seharusnya” terlalu lama — merasa benar, tapi kalah oleh waktu.

Sebaliknya, trader yang terlalu mengikuti “apa yang sedang terjadi” bisa kehilangan arah nilai jangka panjang.

Jadi, kuncinya bukan memilih salah satu, tetapi menyadari konteks.

Kemudian ada juga filosofi seorang contrarian. Contrarian artinya melawan arus mayoritas — membeli saat orang takut, menjual saat orang rakus. "Buy when others fear sell when others greedy". Kurang lebih begitu lah kata-kata orang yang sering muncul di stream manapun. Namun… kapan pasar salah dan berapa lama ia salah? Itu misterinya. bisa saja greedy itu bukan pertanda sell, dan bisa saja fear itu juga pertanda pertanda buy contoh perbankan dan saham konglo.

Jadi bagaimana seharusnya trader atau investor yang bijak. Filosofi pertama mengingatkan kita agar tidak naif terhadap realitas pasar. Filosofi contrarian mengingatkan agar tidak terseret psikologi massa. Keduanya benar dalam domain waktunya masing-masing. Yang paling bijak adalah menyatukan keduanya. Menyadari bahwa pasar jangka pendek bisa salah, tapi tidak menolak realitas bahwa “yang seharusnya” belum tentu “yang akan terjadi sekarang”.

“Investor sejati bukan yang selalu benar tentang arah pasar, tapi yang tetap bertahan sampai kebenaran pasar berpihak padanya.”

Semangat buat yang masih floating loss tetap percaya dengan analisi diawal sendiri. dan hapcu yang udh profit berkali-kali disaham pak PP atau konglomerasi lainnya

$BBCA $BREN $AISA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy