Kebijakan tarif yang agresif dari Amerika Serikat terhadap China menyebabkan disrupsi rantai pasok global, memaksa relokasi pabrik dan meningkatkan risiko dumping produk China ke negara lain, namun di sisi lain menciptakan peluang bagi Indonesia untuk mengambil alih ekspor ke AS. Contoh emiten yang diuntungkan adalah perusahaan di sektor yang mampu menggantikan pasokan China, seperti manufaktur furnitur PT Integra Indocabinet Tbk ($WOOD) dan tekstil PT Pan Brothers Tbk ($PBRX) yang berpotensi meraih pangsa pasar di AS, sementara emiten dengan ekspor besar ke AS seperti suku cadang otomotif PT Selamat Sempurna Tbk ($SMSM ) justru rentan terdampak langsung oleh tarif AS yang tinggi.