DYOR
penyataan siapapun sebelum kejadian adalah skenario dari data dan action pasar sebelum dan sesudah nya,jadi bukan untuk spekulasi/ fear /pampedak
$IHSG $BBCA $USDIDR
cekidot!!!!!!
Kalau kabar Trump itu benar—tarif impor 100% ke China—efek ke IHSG Senin (13 Oktober) kemungkinan agak negatif dulu di pagi hari. Sentimen global bakal ke arah risk-off, karena pasar takut eskalasi perang dagang jilid dua.
Biasanya efek berantai kayak gini muncul:
Dow Jones dan Hang Seng akan turun lebih dulu, terutama saham teknologi dan manufaktur.
IHSG ikut ketarik, terutama sektor yang sensitif terhadap ekspor-impor dan bahan baku (otomotif, elektronik, logam dasar).
Dolar cenderung menguat, jadi tekanan juga bisa terasa di rupiah dan sektor importir.
Tapi ada satu sisi lain: kalau investor lihat ini cuma reaksi sesaat atau “tekanan politik"
Kalau mau nyiapin diri, perhatiin:
1. Level support IHSG di kisaran 7.050–7.100 (kalau jebol baru bahaya).chek point di bawah
2. Sektor defensif (bank besar, consumer staples) bisa jadi penahan.
3. Pergerakan US futures Minggu malam bakal jadi penentu awal.
Kalau IHSG sekarang sudah di kisaran 8200-an, berarti kamu ngelihat fase pasar yang lagi relatif kuat — apalagi kalau fund inflow dari asing masih konsisten.
Angka 7050–7100 tadi bukan prediksi level harga sekarang, tapi support ekstrem historis — semacam "lantai jauh" kalau situasi global benar-benar memburuk (kayak panic sell). Dalam konteks 2025 ini, reaksi Senin besok mungkin lebih ke koreksi ringan aja, bukan pembalikan tren.
Kemungkinan yang lebih realistis:
IHSG bisa turun tipis 1,3–1,8% di awal sesi.
Kalau pasar AS Minggu malam masih stabil, bisa rebound ke zona hijau sore-nya.
Sektor yang paling kena biasanya komoditas ekspor ke China (nikel, CPO, batubara).
Tapi sektor perbankan dan konsumer mungkin masih tahan, karena sentimen domestik kuat.
Kalau asing masih net buy dan rupiah nggak tembus 16.600, koreksi kayak gini cuma “napas pendek.”