Meski pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya telah menyuntikkan dana Rp200 triliun ke bank-bank Himbara untuk memperkuat likuiditas dan mendorong kredit, harga saham sektor perbankan tetap turun karena pelaku pasar menilai efek stimulus tersebut belum terlihat nyata di kinerja keuangan. Pertumbuhan kredit masih melambat, biaya dana meningkat, dan margin bunga bersih (NIM) tertekan oleh persaingan likuiditas. Selain itu, investor asing masih melakukan aksi jual di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi domestik. Akibatnya, meskipun permodalan bank kuat, pasar menilai profitabilitas jangka pendek akan tertekan, sehingga saham-saham perbankan cenderung melemah meski disokong stimulus besar dari pemerintah.
$BBRI $BMRI $BBNI