$MAIN $JPFA $CPIN
Periode Q3 = Juli–September, jadi jika harga jagung baru naik signifikan di September, maka Juli dan Agustus masih bisa mencerminkan margin yang relatif stabil atau bahkan membaik, terutama jika:
Harga broiler dan DOC sedang tinggi (peak season, intervensi pemerintah, atau MBG).
Biaya pakan belum sepenuhnya mencerminkan kenaikan jagung (karena ada lag dalam formulasi harga pakan dan stok jagung sebelumnya).
Jika margin EBITDA peternakan di Q2 hanya Rp70 miliar, maka Q3 bisa naik 25% karena harga broiler yang tinggi di awal kuartal.
Kenaikan jagung di September belum cukup untuk menghapus keuntungan Juli–Agustus, kecuali ada penurunan volume atau harga jual drastis.