imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kalau stream ada yang ribut-ribut semisal, "korban pompom pucuk," "haka pucuk," atau, "nyangkut di pucuk," di saham kaya HALO, saya 100% maklum, karena kebetulan saya buka running trade-nya pas lagi panas-panasnya, jadi bisa lebih dulu mendeteksi bahaya dan berhasil keluar walaupun nggak di harga ARA

Tapi yang bikin saya ngerenyit adalah kalau keributan yang sama ada di stream saham-saham kaya $TOTO dan $DMAS. Itu saham kagak ada volatile-volatile-nya sama sekali, dividend yield di atas CAGR $IHSG, prospek fundamental kokoh, nggak pernah digoreng, nggak menarik untuk dilirik "bandar"

Gerak cuma pas menjelang corporate actions doang, dan kalaupun investor yang dibilang-bilang, "nyangkut," ini adalah yang nggak paham volatilitas yang diakibatkan corporate actions, dia punya waktu yang cukup panjang buat nyicil sebelum corporate actions berikutnya, jadi next corporate action average-nya udah rapet di bawah, tinggal menikmati total shareholder return = capital gain + dividend yield, kalau cash flow atau passive income dari dividend-nya dipake buat average down lagi, jadilah yang namanya compound interest

Top capital gain di porto saya jarang ada yang masuk top gainer kecuali TAPG. Yang lain adalah saham-saham yang silent compounding seperti saham-saham sektor perjambanan, sektor essentials dan defensive yang jarang dilirik karena tidak seseksi kendaraan listrik, pembangkit sampah, dan industri-industri kekinian lainnya. Kalau bicara istilah, "brand moat," pun orang-orang kepikirannya cuma FMCG, bank, otomotif, dan operator selular. Padahal setidaknya seantero Asia sejak zaman orba kalo masuk kamar mandi bacanya TOTO, sama legendarisnya sama Toyota, Honda, Ajinomoto, dll.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy