imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mereka yang Kaya Mendadak Dari $EMAS

IPO EMAS benar-benar jadi ajang pesta kaya mendadak di bursa. Harga saham yang dipatok di nominal Rp2.880 per lembar, lalu melesat ke Rp4.310 hanya dalam beberapa hari, membuat para pemegang saham lama langsung meraup cuan kertas sebesar 49,65%. Selisih Rp1.430 per lembar itu, jika dikalikan jutaan hingga miliaran saham yang mereka genggam, hasilnya bisa menciptakan triliuner baru dalam semalam.

Nama besar paling ramai dibicarakan tentu Garibaldi Boy Thohir. Sebelum IPO, ia memegang lebih dari 905 juta saham, setara dengan Rp2,61 triliun nilai nominal. Di harga pasar Rp4.310, nilainya melonjak jadi hampir Rp3,9 triliun, alias ada gain Rp1,29 triliun atau sekitar 49,65%. Publik makin heboh karena Boy langsung melepas semua sahamnya setelah IPO, keluar dari daftar pemegang saham besar, dan kabarnya meraup dana segar triliunan. Dari sudut pandang pasar, ini seperti jackpot cepat, masuk saat persiapan, keluar begitu IPO sukses, dan meninggalkan pertanyaan besar mengapa secepat itu. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu ada Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan. Sahamnya memang hanya 78 juta lembar atau sekitar 0,54% kepemilikan. Tapi di harga pasar nilainya Rp337 miliar, dengan kenaikan lebih dari Rp111 miliar dibanding modal nominal, atau naik 49,65%. Untuk ukuran pejabat aktif, angka ini menimbulkan sorotan publik, bagaimana seorang menteri bisa terlibat sedalam itu dalam kepemilikan emiten tambang emas raksasa. Isu konflik kepentingan pun langsung menyeruak.

Tokoh lain juga tidak kalah beruntung. Winato Kartono, dengan kepemilikan 1,35 miliar saham, nilainya di harga IPO melonjak jadi Rp5,8 triliun, naik hampir Rp2 triliun atau 49,65% dari nilai nominal. Hardi Wijaya Liong, dengan 579 juta saham, mendapat keuntungan kertas Rp822 miliar atau 49,65%. Santoso Kartono, dengan 182 juta saham, mendapat tambahan kekayaan Rp262 miliar atau 49,65%. Bahkan koperasi desa, Koperasi Unit Desa Dharma Tani, yang punya 73 juta saham, ikut kecipratan Rp104 miliar atau 49,65%. Jarang sekali koperasi desa masuk headline bursa sebagai pemegang saham bernilai ratusan miliar.

Nama menarik lain adalah Edi Permadi, mantan bos J Resources yang pernah berseteru dengan Merdeka Copper soal proyek Pani. Edi tercatat punya 195 juta saham EMAS. Nilainya di nominal sekitar Rp562 miliar, lalu melonjak jadi Rp841 miliar di harga pasar, artinya ia mendadak mengantongi tambahan aset kertas Rp279 miliar atau 49,65%. Bagi seorang profesional tambang yang juga pernah duduk di kursi direksi dan komisaris perusahaan besar seperti Vale dan J Resources, masuknya Edi ke daftar pemegang saham EMAS menegaskan betapa eratnya jaringan elite pertambangan Indonesia di balik IPO ini.

Fenomena IPO EMAS bukan sekadar pencatatan saham baru, tapi juga pameran bagaimana konglomerat, pejabat, koperasi, hingga profesional tambang bisa sama-sama merasakan euforia kekayaan instan. Dalam tempo singkat, ratusan miliar hingga triliunan rupiah tercipta di atas kertas. Tidak heran, pasar menyebutnya sebagai salah satu IPO paling menggemparkan dalam sejarah BEI, karena dampaknya langsung terlihat dari siapa saja yang mendadak jadi semakin tajir setelah saham ini melantai. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Asumsi Harga Saham 4310 Rupiah dan kalau belum jual saham
1. MCG $MDKA
• Jumlah saham: 9.135.109.865
• Nilai nominal: Rp1.370.266.479.750 (≈ Rp1,37 triliun)
• % saham sebelum IPO: 62,73
• Hak suara sebelum IPO: 69,66
• Market value: Rp39.360.223.516.150 (≈ Rp39,36 triliun)

2. PT Elias Aldana Manajemen
• Jumlah saham: 130.425.330
• Nilai nominal: Rp19.563.799.500 (≈ Rp19,56 miliar)
• % saham sebelum IPO: 0,90
• Hak suara sebelum IPO: 0,99
• Market value: Rp562.133.671.500 (≈ Rp562,13 miliar)

3. PT Unitras Kapital Indonesia
• Jumlah saham: 286.883.660
• Nilai nominal: Rp43.032.549.000 (≈ Rp43,03 miliar)
• % saham sebelum IPO: 1,97
• Hak suara sebelum IPO: 2,19
• Market value: Rp1.236.456.584.600 (≈ Rp1,24 triliun)

4. PT Nugraha Eka Kencana
• Jumlah saham: 195.377.665
• Nilai nominal: Rp29.306.649.750 (≈ Rp29,31 miliar)
• % saham sebelum IPO: 1,34
• Hak suara sebelum IPO: 1,49
• Market value: Rp841.377.716.150 (≈ Rp841,38 miliar)

5. Winato Kartono
• Jumlah saham: 1.352.284.185
• Nilai nominal: Rp202.842.627.750 (≈ Rp202,84 miliar)
• % saham sebelum IPO: 9,29
• Hak suara sebelum IPO: 10,31
• Market value: Rp5.831.342.844.350 (≈ Rp5,83 triliun)

6. Hardi Wijaya Liong
• Jumlah saham: 578.973.920
• Nilai nominal: Rp86.846.088.000 (≈ Rp86,85 miliar)
• % saham sebelum IPO: 3,98
• Hak suara sebelum IPO: 4,42
• Market value: Rp2.494.420.591.200 (≈ Rp2,49 triliun)

7. Santoso Kartono
• Jumlah saham: 182.621.495
• Nilai nominal: Rp27.393.224.250 (≈ Rp27,39 miliar)
• % saham sebelum IPO: 1,25
• Hak suara sebelum IPO: 1,39
• Market value: Rp787.101.642.450 (≈ Rp787,10 miliar)

8. Sakti Wahyu Trenggono
• Jumlah saham: 78.229.165
• Nilai nominal: Rp11.734.374.750 (≈ Rp11,73 miliar)
• % saham sebelum IPO: 0,54
• Hak suara sebelum IPO: 0,60
• Market value: Rp337.179.727.150 (≈ Rp337,18 miliar)

9. Edi Permadi
• Jumlah saham: 195.377.665
• Nilai nominal: Rp29.306.649.750 (≈ Rp29,31 miliar)
• % saham sebelum IPO: 1,34
• Hak suara sebelum IPO: 1,49
• Market value: Rp841.377.716.150 (≈ Rp841,38 miliar)

10. Garibaldi Thohir $ADRO
• Jumlah saham: 905.037.245
• Nilai nominal: Rp135.755.586.750 (≈ Rp135,76 miliar)
• % saham sebelum IPO: 6,21
• Hak suara sebelum IPO: 6,90
• Market value: Rp3.901.680.541.950 (≈ Rp3,90 triliun)

11. Koperasi Unit Desa Dharma Tani
• Jumlah saham: 73.022.565
• Nilai nominal: Rp10.953.384.750 (≈ Rp10,95 miliar)
• % saham sebelum IPO: 0,50
• Hak suara sebelum IPO: 0,56
• Market value: Rp314.732.262.150 (≈ Rp314,73 miliar)

12. Saham Treasuri
• Jumlah saham: 1.448.866.615
• Nilai nominal: Rp217.329.992.250 (≈ Rp217,33 miliar)
• % saham sebelum IPO: 9,95
• Hak suara sebelum IPO: –
• Market value: Rp6.241.606.152.950 (≈ Rp6,24 triliun)

Jumlah Sebelum IPO
• Total saham: 14.562.209.375
• Nilai nominal: Rp2.184.331.406.250 (≈ Rp2,18 triliun)
• % saham sebelum IPO: 100,00
• Hak suara sebelum IPO: 100,00
• Total market value: Rp62.908.023.376.800 (≈ Rp62,91 triliun)

Saham dalam Portepel
• Jumlah saham: 5.443.630.465
• Nilai nominal: Rp816.544.569.750 (≈ Rp816,54 miliar)
• Market value: Rp23.454.063.304.150 (≈ Rp23,45 triliun)

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy