Janji B50
Kenaikan harga CPO karena kabar B50 ini mirip sekali dengan pasar komoditas yang mudah sekali terbawa perasaan alias sentimen jangka pendek. Angka 4.571 ringgit per ton itu bukan harga mati, tapi lebih ke harapan besar yang dibangun di atas janji kebijakan. Di atas kertas, ini memang menarik, B50 artinya kebutuhan biodiesel meningkat drastis, yang seharusnya membuat pasokan ketat dan harga terjaga tinggi. Para investor sawit besar langsung menghitung potensi untung besar, merasa seperti dapat jaminan harga dari pemerintah.
Tapi, kita sering lupa realita lapangan dan birokrasi. Janji B50 itu untuk tahun 2026, padahal tes lab saja belum selesai, dan uji coba lapangan masih "menunggu arahan." Ada jeda waktu yang sangat lama, dan celah ini selalu diisi oleh optimisme pasar yang berlebihan. Pertanyaan intinya bukan apakah B50 akan jadi, tapi bagaimana caranya. Apakah kapasitas sawit berkelanjutan kita siap menyerap tambahan 4,5 juta kL per tahun itu? Kalau tidak siap, dampaknya bisa ke harga sawit ekspor, atau lebih parah, harga minyak goreng rakyat di dalam negeri.
Bisnis sawit di Indonesia punya risiko tersembunyi. Harga CPO yang tinggi memang menyenangkan perusahaan, tapi harga tinggi itu berarti ancaman inflasi pangan. Dan kalau inflasi pangan muncul, artinya pemerintah akan turun tangan. Perusahaan sawit itu harus menjalankan dua peran mencari untung, sekaligus menjaga stabilitas harga pangan dan energi nasional. Kalau harga melonjak, aturan seperti DMO dan DPO pasti muncul, siap memotong keuntungan yang sudah dihitung. Pasar seringkali lupa bahwa laba di sektor ini tidak sepenuhnya milik perusahaan.
Terakhir, ada isu modal dan suplai jangka panjang. Meskipun kita produsen sawit terbesar, memperluas lahan yang sustainable makin susah. Untuk memenuhi B50, kuncinya adalah meningkatkan hasil panen di lahan yang sudah ada. Itu butuh uang besar untuk replanting dan teknologi, proses yang sejauh ini lambat. Jadi, kabar B50 ini memang menaikkan harga hari ini, tapi menuntut efisiensi yang ketat di masa depan. Investor cerdas perlu bertanya Kenaikan harga ini benar-benar mencerminkan nilai sejati B50, atau cuma harga yang dikendalikan oleh harapan kebijakan yang masih di atas meja? Dan kalau B50 berhasil, mampukah keuntungan perusahaan lolos dari pengawasan pemerintah yang selalu menjaga harga kebutuhan pokok? Kadang, keuntungan yang paling manis adalah yang paling rentan.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
$TAPG $LSIP $DSNG