[%ouSc%] waw, [%kCNt%] dan [%GgOk%] udah lama saya koleksi,. kolektor saham bank syariah soalnya, moga2 ajaj [%OmAS%] mau IPO in unit syariahnya hehehehe

@skydrugz27 waw, $BANK dan $BRIS udah lama saya koleksi,. kolektor saham bank syariah soalnya, moga2 ajaj $BBCA mau IPO in unit syariahnya hehehehe

Saham Bank yang Dikoleksi Aseng Dalam 1 Tahun Terakhir

Diskusi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Di postingan sebelumnya saya sudah bahas tentang big bank yang kena dump investor aseng. 
https://stockbit.com/post/21835773

Di postingan kali ini saya mau bahas saham apa saja yang justru menunjukkan inflow aseng dalam 1 tahun terakhir. Ceritanya agak beda, karena ternyata yang dikoleksi bukan bank raksasa mainstream, melainkan bank syariah, bank digital, dan bank kelas menengah yang punya narasi khusus.

Mari kita mulai dari juaranya, BRIS (Bank Syariah Indonesia). Asing masuk besar-besaran dengan net buy setahun mencapai Rp1,147 triliun, jauh meninggalkan bank lain. Namun ironisnya harga BRIS justru turun -10,31% dalam setahun terakhir. Padahal laba bersih YTD naik 10,21% menjadi Rp3,741 triliun. Dengan valuasi di PBV 2,52 dan PER 16, secara angka terlihat wajar. Penyebab turunnya harga sederhana, supply domestik terlalu besar sehingga meskipun asing masuk, aksi jual ritel dan institusi lokal menekan harga. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kedua, BTPS (Bank BTPN Syariah) yang bisa dibilang contoh textbook inflow sehat. Asing masuk sebesar Rp84,7 miliar, harga naik +20,5%, laba YTD naik 16,6% menjadi Rp643,8 miliar. Valuasinya murah dengan PER 8,44 dan PBV 1,12, bahkan memberi dividen yield 2,41%. Dengan fokus bisnis di mikro syariah, earnings visibility jelas, wajar kalau jadi pilihan aseng.

Ketiga, BANK (Bank Aladin Syariah). Asing masuk Rp39,7 miliar, harga stagnan hanya naik +1,25%. Namun laba YTD melonjak +239% menjadi Rp80 miliar. Sayangnya valuasi terlalu premium dengan PBV 3,70 dan PER 74,7, membuat pasar tidak memberi ruang untuk rally lebih jauh meski ceritanya menarik.

Keempat, BCIC (JTrust Bank). Asing beli kecil saja Rp7,6 miliar, tetapi efeknya cukup terasa. Harga naik +11,1%, laba YTD naik 30,5% menjadi Rp112,8 miliar. Valuasi juga masih murah dengan PBV 0,78 dan PER 13,6. Ini contoh saham turnaround yang dicolek asing, murah, ada perbaikan kinerja, sehingga bisa naik.

Kasus unik muncul di ARTO (Bank Jago). Asing masuk Rp5,7 miliar, tapi harga anjlok -26,2%. Padahal laba YTD naik 154% menjadi Rp127 miliar. Permasalahannya valuasi sangat mahal, PBV 3,38 dan PER 115. Pasar sedang melakukan derating pada saham digital banking, sehingga meskipun asing jaga eksposur, harga tetap turun.

SDRA (Bank Woori Saudara) juga menarik dicatat. Asing masuk Rp1,5 miliar, tetapi harga longsor -35,9%. Laba YTD bahkan jatuh -74,9% menjadi Rp82,7 miliar. Dengan valuasi murah di PBV 0,32 dan dividen yield tinggi 5,41%, investor lebih fokus pada fundamental yang merosot, sehingga harga terus ditekan.

Sementara itu, BSIM (Bank Sinarmas) sedikit membingungkan. Asing masuk Rp1,27 miliar, harga naik +9,9%, tapi laba YTD turun -11,2% menjadi Rp139,8 miliar. Valuasi tinggi dengan PER 62, kenaikan harga lebih karena sentimen grup ketimbang fundamental.

BEKS (Bank Banten) lebih mirip spekulasi. Asing masuk Rp1,24 miliar, harga naik +16,7%, laba YTD memang melonjak +76,9% tapi hanya sebesar Rp6,3 miliar. Valuasi sama sekali tidak masuk akal dengan PER 115, jadi lebih pas disebut gorengan mini bank. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Terakhir, BABP (Bank MNC Internasional). Asing masuk Rp756 juta, harga malah turun -11,1%. Padahal laba YTD naik +41,5% menjadi Rp41,7 miliar, valuasi masih diskon dengan PBV 0,67 dan PER 29,8. Lagi-lagi inflow asing tipis tidak mampu melawan tekanan jual domestik.

Saham bank yang dikoleksi asing umumnya punya ciri khas tertentu. Pertama, ada narasi unik seperti syariah, digital, atau turnaround. Kedua, likuiditas cukup untuk ditampung institusi. Ketiga, ada growth laba atau setidaknya potensi narasi yang bisa dijual. Namun apakah semuanya rally? Jawabannya jelas tidak. Beberapa saham justru ambruk karena valuasi kelewat mahal seperti ARTO dan BANK, sementara ada juga yang fundamentalnya jeblok seperti SDRA dan BSIM. Jadi inflow asing hanyalah syarat perlu, bukan syarat cukup untuk memicu rally. Rally baru terjadi ketika inflow asing bertemu valuasi yang masuk akal dan fundamental yang konsisten naik.

💰 Asing Masuk Jumbo
🟢 $BRIS (Bank Syariah Indonesia)
• Net buy: Rp1.147,84 T
• Price return 1Y: -10,31%
• PBV: 2,52 | PER: 16,09 | DY: 0,88%
• Laba YTD: Rp3.741,23 T (+10,21%)
➡️ Asing masuk besar, tapi harga tetap turun karena banyak aksi jual domestik.

📈 Growth & Valuasi Masuk Akal
🟢 $BTPS (BTPN Syariah)
• Net buy: Rp84,75 M
• Price return 1Y: +20,51%
• PBV: 1,12 | PER: 8,44 | DY: 2,41%
• Laba YTD: Rp643,83 M (+16,61%)
➡️ Cocok jadi contoh inflow sehat: growth laba ada, valuasi murah, harga ikut naik.

🟢 BCIC (JTrust Bank)
• Net buy: Rp7,62 M
• Price return 1Y: +11,11%
• PBV: 0,78 | PER: 13,64
• Laba YTD: Rp112,86 M (+30,49%)
➡️ Turnaround stock dengan PBV <1, asing masuk kecil tapi efek harga terasa.

🚀 Growth Tinggi, Valuasi Mahal
🟡 BANK (Bank Aladin Syariah)
• Net buy: Rp39,71 M
• Price return 1Y: +1,25%
• PBV: 3,70 | PER: 74,73
• Laba YTD: Rp80,04 M (+239,01%)
➡️ Laba melonjak, tapi valuasi premium bikin harga jalan di tempat.

🟡 $ARTO (Bank Jago)
• Net buy: Rp5,69 M
• Price return 1Y: -26,22%
• PBV: 3,38 | PER: 115,08
• Laba YTD: Rp127,07 M (+154,31%)
➡️ Laba naik, harga malah jeblok karena pasar sudah tidak mau bayar valuasi super mahal.

📉 Fundamental Lemah
🔴 SDRA (Woori Saudara)
• Net buy: Rp1,53 M
• Price return 1Y: -35,93%
• PBV: 0,32 | PER: 26,30 | DY: 5,41%
• Laba YTD: Rp82,67 M (turun -74,86%)
➡️ Dividen gede tapi laba ambruk, inflow asing tipis tak mampu lawan tekanan.

🔴 BSIM (Bank Sinarmas)
• Net buy: Rp1,27 M
• Price return 1Y: +9,94%
• PBV: 2,10 | PER: 62,41
• Laba YTD: Rp139,79 M (turun -11,25%)
➡️ Harga naik tipis meski laba turun, PER tinggi bikin risk-reward tipis.

🎲 Spekulasi & Gorengan Mini Bank
🟡 BEKS (Bank Banten)
• Net buy: Rp1,24 M
• Price return 1Y: +16,67%
• PBV: 0,85 | PER: 115,30
• Laba YTD: Rp6,30 M (+76,91%)
➡️ Laba kecil sekali, valuasi tidak masuk akal, tapi bisa digoreng karena cerita turnaround daerah.
Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

🟡 BABP (Bank MNC Internasional)
• Net buy: Rp756 Juta
• Price return 1Y: -11,11%
• PBV: 0,67 | PER: 29,84
• Laba YTD: Rp41,71 M (+41,51%)
➡️ Valuasi diskon, laba naik, tapi harga tetap loyo karena sentimen dan likuiditas terbatas.

🔎 Ciri-ciri saham yang dikoleksi asing
✅ Punya narasi unik: syariah, digital, atau turnaround.
✅ Likuiditas cukup besar untuk ditampung fund institusi.
✅ Ada growth laba atau minimal potensi membaik.
✅ Didukung grup besar atau pemerintah (contoh: BRIS, BTPS).
✅ Kadang dibeli meski valuasi mahal (contoh: ARTO, BANK).
❌ Tidak semua rally, karena faktor supply lokal, valuasi yang kemahalan, atau fundamental yang jeblok.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor. 

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU