imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mengapa Aseng Kabur dari Saham Big Bank Seperti Sedang Dikejar Bakteri Keracunan MBG?

Diskusi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Investor asing lari di big bank. Terbukti dalam setahun terakhir mereka lari terbirit birit seperti kesetanan, meninggalkan saham perbankan papan atas meski fundamentalnya masih gemuk. $BBCA contohnya, dilepas asing Rp35,6 triliun dalam 1 tahun, bikin harga nyungsep −26,94%. Padahal laba bersih tetap Rp29,0 triliun tumbuh +7,96% YoY, dengan PBV 3,55x dan PER 15,98x. BMRI juga tidak kalah mengenaskan, dibuang Rp21,53 triliun, harga longsor −38,04%, meski tetap kantongi laba Rp24,5 triliun dan yield dividen jumbo 10,91%. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

BRI pun tidak lolos, asing kabur Rp18,23 triliun, harga amblas −23,86%. Padahal laba Rp26,3 triliun, yield dividen 9,3%, dan PBV 1,77x. BNI ikut terseret, net sell Rp5,18 triliun, harga rontok −23,27%, meski valuasinya paling murah di antara big four dengan PBV 0,93x dan PER 7,37x. Jadi jelas, yang bikin harga nyungsep bukan kinerja, melainkan derasnya arus jual asing.

Kalau dilihat dari sisi pertumbuhan, memang tidak semua bank kinclong. BMRI mencatat net income turun −7,89% YoY, $BBRI anjlok −11,53%, BBNI minus −5,59%. Hanya BBCA yang masih positif +7,96%. Tapi tetap saja, penurunan laba ini tidak separah anjloknya harga saham yang bisa sampai −20% sampai −38%.

Sementara bank menengah dan kecil juga ikut babak belur. Panin Bank (PNBN) dihajar −38,82% meski laba naik +8,16%, valuasinya sangat murah dengan PBV 0,47x dan PER 9,03x. BTN jatuh −14,44%, dilepas asing Rp233 miliar, meski laba masih Rp1,7 triliun. BJBR turun −22,05%, BJTM minus −9,73%, keduanya jadi korban net sell asing ratusan miliar. Bahkan CIMB Niaga (BNGA) pun terkoreksi −7,38% meski laba Rp3,45 triliun masih stabil.

Ada pula kasus menarik seperti Bank Mega (MEGA), harga anjlok −32,80% padahal laba tumbuh +10,82%. Net sell asing Rp40 miliar ditambah valuasi premium PBV 1,77x dengan yield kecil 2,68% membuat saham ini lebih dipilih untuk dilepas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Fenomena ini sekaligus jadi peringatan. Kalau saham baru seperti $BREN, CDIA, atau COIN resmi masuk ke MSCI, bisa bisa rebalancing makin brutal. Artinya big banks yang sudah tertekan masih berpotensi diguyur jualan tambahan demi memberi ruang bagi saham pendatang baru.

Jadi ceritanya, harga saham big bank yang nyungsep bukan karena bangkrut, tapi karena investor asing lari masal. Mereka buang barang seakan tidak peduli dividen 9–11% atau valuasi murah di bawah 1x book value. Buat investor lokal, ini jadi dilema antara harus sabar menunggu arus balik asing, atau pindah ke saham lain yang lebih cepat rebound. Karena pada akhirnya, di IHSG bukan laba yang jadi penentu harga jangka pendek, melainkan arus dana yang bergerak seperti air bah.

Aseng Kabur dari Big Bank
1. BBCA (Bank Central Asia)
Return 1Y: −26,94%
Net sell asing: Rp35,6 triliun
Laba YTD: Rp29.016 triliun
PBV 3,55x | PER 15,98x | Yield 4%
✅ Fundamental kuat, tapi kena hantam asing. Valuasi premium jadi sasaran de-rating.

2. BMRI (Bank Mandiri)
Return 1Y: −38,04%
Net sell asing: Rp21,53 triliun
Laba YTD: Rp24.455 triliun
PBV 1,49x | PER 8,13x | Yield 10,91%
✅ Valuasi murah, laba jumbo, yield tinggi. Jatuhnya lebih karena net sell asing.

3. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
Return 1Y: −23,86%
Net sell asing: Rp18,23 triliun
Laba YTD: Rp26.277 triliun
PBV 1,77x | PER 10,64x | Yield 9,3%
✅ Bisnis mikro kuat, valuasi wajar, tapi asing keluar besar-besaran.

4. BBNI (Bank Negara Indonesia)
Return 1Y: −23,27%
Net sell asing: Rp5,18 triliun
Laba YTD: Rp10.094 triliun
PBV 0,93x | PER 7,37x | Yield 9,4%
✅ Murah sekali (PBV <1x), fundamental solid, yield tinggi. Koreksi lebih karena arus keluar asing.

5. PNBN (Bank Panin)
Return 1Y: −38,82%
Net sell asing: Rp399 miliar
Laba YTD: Rp1.380 triliun
PBV 0,47x | PER 9,03x | Yield 4,06%
❌ Valuasi murah, laba tumbuh, tapi likuiditas rendah dan asing buang. Jarang dilirik investor besar.

6. BBTN (Bank Tabungan Negara)
Return 1Y: −14,44%
Net sell asing: Rp233 miliar
Laba YTD: Rp1.706 triliun
❌ Sensitif NPL sektor perumahan, likuiditas kecil, asing keluar.

7. BJBR (Bank Jabar Banten)
Return 1Y: −22,05%
Net sell asing: Rp183 miliar
Laba YTD: Rp493 miliar
❌ Bank daerah, skala kecil, asing jual, risiko tinggi.

8. BJTM (Bank Jatim)
Return 1Y: −9,73%
Net sell asing: Rp139 miliar
Laba YTD: Rp708 miliar
❌ Mirip BJBR, bank daerah dengan kapitalisasi kecil, gampang dibuang.

9. BNGA (CIMB Niaga)
Return 1Y: −7,38%
Net sell asing: Rp136 miliar
Laba YTD: Rp3.455 triliun
✅ Kinerja stabil, valuasi wajar, koreksi kecil dibanding big banks.

10. MEGA (Bank Mega)
Return 1Y: −32,80%
Net sell asing: Rp40 miliar
Laba YTD: Rp1.362 triliun
PBV 1,77x | PER 14,48x | Yield 2,68%
❌ Valuasi premium, yield rendah, asing keluar.

✅Big Bank (BBCA, BMRI, BBRI, BBNI) fundamentalnya kuat, jatuh lebih karena net sell asing besar. Cocok untuk sabar jangka panjang.
✅ BNGA relatif stabil, valuasi masuk akal.
❌ PNBN, BBTN, BJBR, BJTM, MEGA lebih berisiko karena likuiditas kecil, asing keluar, atau valuasi tidak menarik.

Apakah Investor Ritel berani serok saham yang lagi dibuang aseng? Hanya investor tampan dan pemberani

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy