imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham Bank Paling Nyungsep dalam Setahun Terakhir

Dalam setahun terakhir, inilah saham bank paling nyungsep di IHSG. Fenomenanya cukup ironis karena mayoritas bank masih cetak laba triliunan, rajin bagi dividen, bahkan ada yang yield-nya sampai 10%. Namun harga saham tetap longsor, membuat banyak investor terjebak floating loss.

Contoh paling ekstrem adalah BSWD (Bank of India Indonesia) yang ambruk −56,17%. Revenue masih naik +8,39%, tapi laba turun −4,78%. Valuasi sudah kelewat mahal, PER 73,07x dengan PBV 1,39x, ditambah tidak ada dividen. Bank kecil dengan kondisi seperti ini memang gampang jadi korban buangan ketika pasar melemah.

PNBN (Bank Panin) juga jatuh −39,12%. Padahal laba bersih justru naik +8,16% dan valuasinya murah dengan PER 9,03x serta PBV 0,47x. Masalah utamanya ada di arus dana asing, net sell setahun mencapai Rp399,27 miliar. Bank yang jarang dilirik investor institusi besar biasanya sulit bertahan meski fundamental terlihat lumayan.

Raksasa bank pun ikut longsor. BMRI (Mandiri) turun −38,04% dan BBCA (BCA) −27,18%. Padahal Mandiri masih cetak laba Rp24,455 triliun dengan yield 10,91%, sementara BCA laba Rp29,016 triliun tumbuh +7,96% YoY dengan yield 4%. Masalahnya asing buang barang besar-besaran, Mandiri dilepas Rp21,530 triliun dan BCA bahkan Rp35,616 triliun. Ini bukti bahwa net sell asing bisa mengalahkan fundamental sekuat apa pun.

SDRA (Woori Saudara) terjerembab −34,63% akibat laba bersihnya anjlok −74,86%. PBV memang rendah di 0,32x, tapi PER masih 26,84x karena profit tipis. Investor jelas ragu masuk ke bank kecil dengan kinerja laba yang hancur begini.

MEGA (Bank Mega) terkoreksi −32,80% meski laba naik +10,82%. Valuasi relatif premium dengan PBV 1,77x dan PER 14,48x, dividend yield kecil 2,68%, ditambah asing net sell Rp40,15 miliar. Kombinasi faktor ini membuat harga saham ikut turun.

ARTO (Bank Jago) yang sempat jadi primadona bank digital juga tidak luput, jatuh −26,22%. Revenue memang meledak +74,74% dan laba melonjak +154,31%, tapi basisnya masih kecil. Valuasi super mahal dengan PER 114,54x dan tanpa dividen membuat saham ini rawan de-rating saat bunga tinggi.

BBRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BBNI (Bank Negara Indonesia) masing-masing turun −23,44% dan −23,27%. Yield dividen mereka tinggi 9–9,4%, tapi laba bersih malah turun, BRI −11,53% dan BNI −5,59%. Ditambah asing jualan besar, BRI Rp18,229 triliun dan BNI Rp5,182 triliun, harga pun tidak tertolong meski PER BNI hanya 7,37x dengan PBV 0,93x.

Dari data ini terlihat pola jelas. Pertama, net sell asing dalam jumlah jumbo menjadi pemicu kejatuhan di bank-bank besar. Kedua, bank kecil dengan PER mahal atau laba anjlok otomatis dihukum, contohnya BSWD dan SDRA. Ketiga, valuasi premium tidak lagi dihargai, terlihat pada BBCA dan ARTO. Keempat, yield besar kadang justru jadi yield trap ketika harga saham lebih dulu rontok.

Pelajarannya, investor tidak bisa hanya terpaku pada laba dan dividen. Harus perhatikan juga arus dana asing, valuasi yang rasional, dan tren pertumbuhan laba. Jika tiga indikator itu tidak sinkron, bank sebesar Mandiri atau BCA pun bisa nyungsep lebih dari −25% dalam setahun.

✅ Top losers saham bank 1Y
1. 📉 BSWD
Penurunan harga: −56,17%
PBV: 1,39x | PER: 73x
Laba YTD: Rp33,19 miliar
Dividen: ❌ tidak ada
Revenue: +8,39% YoY | Net Income: −4,78%
📌 Catatan: Bank kecil, tanpa dividen, PER mahal → sangat sensitif sentimen.

2. 📉 PNBN (Bank Panin)
Penurunan harga: −39,12%
PBV: 0,47x | PER: 9x
Dividen: 4,06%
Revenue: +3,61% YoY | Net Income: +8,16%
Asing 1Y: −Rp399 miliar
📌 Catatan: Murah di valuasi, laba tumbuh, tapi asing jual → harga tetap tertekan.

3. 📉 BMRI (Mandiri)
Penurunan harga: −38,04%
PBV: 1,49x | PER: 8,13x
Dividen: 10,91%
Revenue: +5,30% YoY | Net Income: −7,89%
Asing 1Y: −Rp21,53 triliun
📌 Catatan: Fundamental kuat, dividen tebal, tapi net sell asing jumbo → de-rating.

4. 📉 SDRA (Woori Saudara)
Penurunan harga: −34,63%
PBV: 0,32x | PER: 26,84x
Dividen: 5,30%
Revenue: −1,11% YoY | Net Income: −74,86%
Asing 1Y: +Rp1,53 miliar (net buy kecil)
📌 Catatan: Laba anjlok tajam, valuasi jadi tidak menarik meski PBV rendah.

5. 📉 MEGA (Bank Mega)
Penurunan harga: −32,80%
PBV: 1,77x | PER: 14,48x
Dividen: 2,68%
Net Income: +10,82% YoY
Asing 1Y: −Rp40,15 miliar
📌 Catatan: Valuasi premium, yield kecil, net sell asing → harga koreksi.

6. 📉 BBCA (BCA)
Penurunan harga: −27,18%
PBV: 3,55x | PER: 15,98x
Dividen: 4,00%
Revenue: +7,59% YoY | Net Income: +7,96%
Asing 1Y: −Rp35,62 triliun
📌 Catatan: Premium valuation, laba tumbuh, tapi dihantam net sell asing besar.

7. 📉 ARTO (Bank Jago)
Penurunan harga: −26,22%
PBV: 3,36x | PER: 114,54x
Dividen: ❌ tidak ada
Revenue: +74,74% YoY | Net Income: +154% (basis kecil)
Asing 1Y: +Rp5,69 miliar
📌 Catatan: Growth tinggi tapi valuasi sangat mahal, tanpa dividen → sensitif ke bunga & sentimen fintech.

8. 📉 BBRI (BRI)
Penurunan harga: −23,44%
PBV: 1,77x | PER: 10,64x
Dividen: 9,30%
Revenue: −0,22% YoY | Net Income: −11,53%
Asing 1Y: −Rp18,23 triliun
📌 Catatan: Yield tinggi tapi NI turun dan asing jual besar → harga tertahan.

9. 📉 BBNI (BNI)
Penurunan harga: −23,27%
PBV: 0,93x | PER: 7,37x
Dividen: 9,40%
Revenue: −4,44% YoY | Net Income: −5,59%
Asing 1Y: −Rp5,18 triliun
📌 Catatan: Valuasi murah, yield tinggi, tapi laba melemah dan asing keluar.

✅ Ciri-ciri umum saham bank yang nyungsep 1Y terakhir
1. 🚨 Net sell asing jumbo (BBCA, BMRI, BBRI) → tekanan jual struktural.
2. 📉 Laba melambat atau turun tajam (BMRI −7,89%, BBRI −11,53%, SDRA −74,86%).
3. ⚖️ De-rating dari valuasi premium (BBCA, ARTO, BSWD).
4. 🪤 Dividen besar tidak otomatis penopang → investor suka gorengan.
5. ❌ Mismatch valuasi vs kinerja (BSWD & ARTO: PER tinggi, tanpa dividen).
6. 🔻 Tekanan NIM, CKPN naik, kredit melambat → dampak siklus perbankan.
7. 🌍 Sentimen makro & kebijakan (bunga tinggi, aturan ketat, pajak UMKM) bikin asing mengurangi eksposur big banks.

📊 Kombinasi de-rating valuasi premium + net sell asing besar + perlambatan laba menjadi penyebab utama. Bank kecil ber-PER tinggi tanpa dividen seperti BSWD dan ARTO memimpin kejatuhan, disusul big banks seperti BMRI, BBRI, BBCA yang dilepas asing meski valuasi relatif murah.

Mau cicil selot selot? 🗿

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$PNBN $BMRI $BBCA

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy