Hubungan $BBYB dan $TNCA dan $BDMN
Pertanyaan salah satu member di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Banyak investor belum tahu kalau nama Sjamsul Nursalim, sosok lama yang identik dengan Gajah Tunggal, ternyata punya jalur koneksi yang erat dengan Alibaba lewat Bank Neo Commerce atau BBYB. Rantai ceritanya tidak langsung, tetapi jelas. Ant Group yang merupakan bagian dari Alibaba menyuntikkan modal besar ke Akulaku pada 2019. Akulaku kemudian menjadi pemegang saham utama di BBYB yang dulunya bernama Bank Yudha Bhakti. Dari situlah koneksi antara Nursalim dan Alibaba bisa ditarik, karena keluarga Nursalim punya hubungan dekat dengan keluarga Gozali yang lama menjadi pengendali Bank Yudha Bhakti. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Akulaku sendiri lahir sebagai aplikasi Silvrr di 2014, lalu resmi menjadi platform kredit konsumen pada 2016. Pendiri utamanya William Li dan Gordon Hu, dua nama yang punya latar belakang berbeda. William Li adalah lulusan hukum Tsinghua University dan Washington and Lee University, sementara Gordon Hu berlatar belakang teknologi, lulusan Sun Yat Sen University dan University of Liverpool. Perpaduan ini membuat Akulaku punya DNA kuat di keuangan sekaligus teknologi.
Di Indonesia, Akulaku beroperasi melalui PT Akulaku Silvrr Indonesia. Mayoritas saham perusahaan ini, sekitar 99,98 persen, dimiliki Rockcore Information Technology Limited yang berbasis di Hong Kong, sedangkan sisanya dipegang oleh Martha Adlina. Martha juga duduk sebagai komisaris PT Akulaku Silvrr Indonesia dan dikenal aktif di bidang corporate secretary serta HR. Alamat kantor Akulaku di Indonesia ada di Sahid Sudirman Center lantai 18 untuk induknya dan lantai 11C untuk PT Akulaku Finance Indonesia.
Masuknya Akulaku ke perbankan dimulai pada Maret 2019 ketika mereka membeli 8,95 persen saham Bank Yudha Bhakti dari Gozco Capital milik keluarga Gozali di harga Rp338 per saham, total sekitar Rp160 miliar. Sejak itu, nama Gozco mulai surut dari peta kepemilikan, walau jejaknya masih ada. Kantor cabang utama BBYB hingga sekarang tetap berada di Gedung Gozco Pasar Minggu.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Struktur kepemilikan BBYB kemudian berubah seiring aksi korporasi. Pada 2024, Akulaku lewat PT Akulaku Silvrr Indonesia menguasai sekitar 29 sampai 30 persen saham BBYB, sementara Rockcore Financial Technology Co Ltd memegang sekitar 6 persen. Gozco Capital masih ada dengan kepemilikan sekitar 7 sampai 9 persen, tapi jauh lebih kecil dibanding masa lalu. Kantor pusat BBYB kini berada di Treasury Tower District 8 SCBD lantai 60, melambangkan transformasi penuh menjadi bank digital.
Nama besar lain di dalam BBYB adalah keluarga Gozali. Kreisna Dewantara Gozali tercatat sebagai komisaris, melanjutkan jejak keluarganya di bank ini. Hubungan keluarga Gozali dengan Sjamsul Nursalim menambah menarik cerita ini. Banyak publikasi menyebut Boyke Gozali adalah keponakan Nursalim, sehingga hubungan personal ini ikut mewarnai jaringan bisnis mereka, baik di ritel maupun perbankan.
Tokoh utama lain yang tidak kalah penting adalah Nursalim sendiri. Ia identik dengan Gajah Tunggal dan kasus lama BLBI. Walaupun sempat jadi tersangka, KPK mengeluarkan SP3 pada 2021. Artinya Nursalim Gajah Tunggal udah bebas. Dengan begitu, nama Nursalim tetap melekat di peta konglomerasi Indonesia, termasuk lewat koneksi keluarga ke Gozali. Dari sinilah relasi Nursalim ke BBYB, dan pada akhirnya ke Alibaba, bisa ditarik.
Selain perbankan, Akulaku juga merambah ke logistik lewat kepemilikan di TNCA atau Trimuda Nuansa Citra Tbk. Perusahaan ini berdiri sejak 1995 dan mengoperasikan merek Garuda Express Delivery. IPO dilakukan pada 2018, dan kini sekitar 32 persen sahamnya dimiliki PT Akulaku Silvrr Indonesia, serta 27 persen oleh Holyhead East Ltd yang juga terafiliasi dengan ekosistem Akulaku melalui lini Asetku. Dengan begitu, Akulaku tidak hanya menguasai perbankan digital lewat BBYB tapi juga memperluas rantai bisnis ke logistik.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jejaring ini jadi makin rapat ketika kita lihat aliran modal. Ant Group dari Alibaba menyuntik US$100 juta ke Akulaku pada 2019, Siam Commercial Bank masuk ke Akulaku dengan US$100 juta pada 2022, lalu MUFG, induk BDMN, menyusul dengan US$200 juta juga pada 2022. Semua dana ini tidak langsung masuk ke BBYB, tapi mengalir lewat Akulaku sebagai induk. Artinya, BBYB bisa berkembang pesat berkat modal global yang salah satunya berasal dari Alibaba.
Nursalim lewat hubungan keluarga dengan Gozali punya sejarah di Bank Yudha Bhakti. Gozco menjual sebagian sahamnya ke Akulaku pada 2019. Akulaku mendapat suntikan dana dari Ant Group, bagian dari Alibaba. Akulaku lalu menjadi pengendali BBYB dan memperluas ke TNCA. Jadi investor yang cermat akan melihat peta ini sebagai jembatan antara konglomerat lama Indonesia, modal Tiongkok, dan ekosistem global Alibaba.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/8