BUKK melakukan penambahan modal pada BMI, yang merupakan salah satu anak usaha utamanya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 September 2025.

​Sebelum penambahan modal, struktur kepemilikan BMI adalah:

​PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) 99,91% saham (senilai Rp1.598.700.000.000). ​PT Bukaka Energi: 0,09% saham (senilai Rp1.500.000.000). ​Total Saham: 1.600.200 lembar, dengan nilai nominal total Rp1.600.200.000.000. ​Perubahan Setelah Suntikan Modal 

​Melalui keputusan pemegang saham pada 29 September 2025, BUKK menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp400.000.000.000 (Empat Ratus Miliar Rupiah) dalam bentuk 400.000 lembar saham.

​Dengan penambahan ini, struktur permodalan BMI berubah menjadi:

​Modal Dasar: Rp3.000.000.000.000 (3 triliun Rupiah). ​Modal Ditempatkan dan Disetor: Rp2.000.200.000.000 (2 triliun 200 juta Rupiah), atau \mathbf{66,67\%} dari modal dasar. 

​Komposisi kepemilikan saham BMI pun ikut berubah:
​PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK): Naik sedikit menjadi \mathbf{99,93\%} saham (senilai Rp1.998.700.000.000). ​PT Bukaka Energi: Turun menjadi \mathbf{0,07\%} saham (tetap senilai Rp1.500.000.000). ​Total Saham: 2.000.200 lembar, dengan nilai nominal total Rp2.000.200.000.000. ​

Analisis Investor: Kenapa Ini Penting? 🤔 

​Dari sudut pandang investor, setiap penambahan modal pada anak perusahaan perlu dilihat sebagai investasi untuk pertumbuhan di masa depan. Berikut beberapa poin pentingnya:

​1. Peningkatan Kapasitas Bisnis Anak Usaha 

​Tujuan utama BUKK menambah modal di BMI adalah untuk pengembangan bisnis anak perusahaan. Meskipun dokumen tidak merinci secara spesifik penggunaan dana tersebut, kita tahu dari informasi publik bahwa PT Bukaka Mega Investama (BMI) memiliki peran strategis, salah satunya dalam pengembangan proyek energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

​Sinyal Positif: Suntikan modal yang besar menunjukkan keseriusan BUKK dalam mendukung proyek-proyek strategis BMI. Ini bisa menjadi indikasi bahwa ada proyek besar yang sedang dikerjakan atau akan dimulai, yang membutuhkan dana segar.

​2. Dampak Potensial pada Kinerja BUKK 

​Manajemen BUKK menyatakan bahwa penambahan modal ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi Perseroan dan berpotensi menjadi tambahan pendapatan dan laba bagi BUKK sebagai pemegang saham.

​Harapan Pertumbuhan: Jika pengembangan bisnis BMI berhasil, maka dividen atau keuntungan dari BMI akan mengalir ke BUKK. Bagi investor, ini berarti potensi kenaikan Laba Bersih (Net Profit) di masa mendatang, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga saham BUKK.

​3. Transaksi Afiliasi yang Dikecualikan 

​Transaksi ini diklasifikasikan sebagai Transaksi Afiliasi, yaitu transaksi antara BUKK (Perusahaan Terbuka) dengan BMI (Perusahaan Terkendali yang sahamnya dimiliki minimal 99% dari modal disetor).

​Efisiensi dan Kepastian: Karena kepemilikan BUKK di BMI sangat dominan (di atas 99%), transaksi ini dikecualikan dari kewajiban menggunakan jasa Penilai untuk menentukan kewajaran nilai transaksi, sesuai dengan Peraturan OJK. Bagi investor, ini menandakan bahwa proses transaksi dilakukan secara internal dan sesuai dengan koridor regulasi yang berlaku untuk perusahaan dengan kepemilikan hampir penuh pada anak usahanya. Hal ini juga memberikan kepastian hukum terkait transaksi tersebut.

$BUKK $PGUN $JARR

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy