S&P 500 di Amerika adalah broad index yang paling overvalued di dunia. Sudah rahasia umum indeks tersebut selalu menjadi bubble, dan crash-nya selalu paling diantisipasi
Dalam prinsip boglehead, fenomena ini diantisipasi dengan cara memberikan bobot VXUS alias total market excluding US
Tapi ada satu hal yang luput dari perhatian Vanguard, yaitu bahwa kalau S&P 500 crash, market ex US juga ikutan crash, sekalipun saham-sahamnya tidak berkaitan dengan Amerika
Inilah yang mematahkan teori pasar efisien yang mengatakan bahwa pasar telah merefleksikan sum atau komposisi dari seluruh tesis yang ada di seluruh pasar di seluruh dunia. Tapi ada satu teori yang tidak pernah terpatahkan:
1. Bahwa market itu selalu irasional
2. Bahwa fear itu akan selalu menular, bahkan lintas negara
Prinsip yang sama berlaku pada bubble yang terjadi di tanah air, saham-saham market cap jumbo dengan rasio valuasi ratusan, ribuan, bahkan negatif. Semua orang tahu mereka akan crash pada suatu hari, lalu sebagian orang berprinsip bahwa risiko crash tersebut bisa diantisipasi dengan cara mengoleksi saham ber-moat tinggi dengan valuasi jauh di bawah nilai intrinsiknya
Risiko itu memang bisa dibatasi, tapi bukan berarti 100% hilang. Karena ingat, market itu selalu irasional, dan fear itu akan selalu menular. Walaupun yang crash adalah bubble konglo tertentu yang valuasinya gila tak masuk logika, tapi saham-saham top quality di $IDX30, $IDXQ30, bahkan $IDXV30 sekalipun akan ketularan panic selling-nya
Contoh risiko yang bisa dibatasi:
1. Perusahaan dengan rasio utang limit menuju nol mustahil PKPU
2. Saham yang cukup likuid dan fluktuasi rendah mustahil terkena suspensi akibat aktivitas pasar yang tak wajar
3. Bisnis yang berada di dalam circle of competence kita akan bikin kita tidur lebih nyenyak jika di-hold jangka panjang
dan masih banyak lagi
Tapi panic selling dan fear bukan termasuk yang bisa dicegah