[%OlaA%] Setelah sang induk menambah kepemilikan saham pengendali [%nSPm%] terjadi 2x masuk asing, apakah ini pertanda awal akumilasi atau hanya ada [%hinh%] dibalik [%WJUQ%] min?

@skydrugz27 Setelah sang induk menambah kepemilikan saham pengendali $CANI terjadi 2x masuk asing, apakah ini pertanda awal akumilasi atau hanya ada $UDNG dibalik $ROTI min?

Induk $CANI

Request member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang CANI https://stockbit.com/post/21461388

Banyak yang tidak tahu soal PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk atau CANI. Saya sendiri awalnya juga tidak terlalu paham, sampai akhirnya diminta membedah laporan keuangannya. Begitu pertama kali membuka laporan keuangan, yang muncul di pikiran hanya satu, bagaimana mungkin perusahaan yang tiap tahun merugi masih bisa tetap hidup dan tidak kolaps. Dari situ saya mulai menggali jejak panjangnya dan menemukan bahwa kuncinya ada pada ikatan erat dengan induknya, ASL Marine dari Singapura. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

ASL Marine lahir dari usaha kecil Ang Sin Liu di tahun 1974 yang merintis bisnis besi tua di Singapura. Dari usaha sederhana itu berkembanglah jaringan galangan kapal. Tahun 1996 mereka sudah masuk ke Batam dengan mendirikan PT ASL Shipyard Indonesia. Lalu tahun 2000 resmi dibentuklah ASL Marine Holdings sebagai holding, yang tiga tahun kemudian melantai di bursa Singapura atau SGX. Nama ASL sendiri singkatan dari Ang Sin Liu, pendirinya, dan hingga sekarang perusahaan masih dipegang keluarga Ang dengan Ang Kok Tian sebagai Chairman sekaligus CEO, Ang Ah Nui sebagai Deputy Managing Director, serta Ang Kok Leong sebagai Executive Director.

Jalur ke Indonesia dibuka lewat Capitol Marine Pte Ltd, anak usaha yang sepenuhnya dimiliki ASL. Dari sini kepemilikan mengalir ke PT Cipta Nusantara Abadi atau CNA, yang kemudian menjadi pemegang saham besar CANI bersama PT Anugrah Semesta Langgeng. Struktur ini membuat ASL menjadi pemegang kendali tertinggi meski tidak muncul langsung di daftar pemegang saham di Bursa Efek Indonesia. Pada Januari 2014 CANI resmi listing di BEI, menandai masuknya grup ASL ke pasar modal Indonesia lewat jalur tidak langsung.

Setelah IPO, kontrol keluarga Ang makin terasa. Ang Ah Nui duduk sebagai Presiden Direktur CANI, sementara Ang Kok Tian juga masuk ke jajaran direksi. Garis komando dari Singapura ke Indonesia jelas terjaga. Bahkan di laporan keuangan, CANI secara gamblang menulis bahwa ASL Marine adalah ultimate shareholder dari CNA, sehingga kendali penuh tetap berada di keluarga Ang.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau dilihat transaksi, ketergantungan CANI pada grup ASL sangat besar. Dari sewa kapal, pembelian suku cadang, corporate guarantee, reimbursement biaya, sampai perjanjian set-off, semuanya melibatkan entitas berelasi. Per Maret 2025, utang non-usaha CANI ke PT ASL Shipyard Indonesia tercatat lebih dari 11 juta dolar AS. Dari sisi pendapatan, kontribusi entitas berelasi mencapai 38,4 persen. Ini artinya hampir empat dari sepuluh rupiah yang masuk ke kas CANI berasal dari lingkaran internal grup.

Kalau ditarik secara kronologis, garis ceritanya seperti ini. Tahun 1974 lahir usaha Ang Sin Liu di Singapura. Tahun 1996 mereka masuk Batam dengan PT ASL Shipyard Indonesia. Tahun 2000 dibentuk ASL Marine, lalu 2003 melantai di SGX. Tahun 2013 CANI resmi melantai di BEI dengan CNA dan Anugrah Semesta Langgeng sebagai pemegang saham utama. Setelah itu hubungan makin erat, dengan jabatan silang di direksi dan transaksi rutin dengan entitas berelasi.

Tahun 2019 hingga 2020 ASL Marine menghadapi sejumlah kasus hukum di Singapura, seperti sengketa dengan Maybank dan klaim bunker. Meski tidak menyeret CANI secara langsung, investor harus mencatat bahwa induknya memang pernah bermasalah. Tahun 2024 sampai 2025 ASL melakukan konsolidasi besar, keluar dari daftar watch list SGX pada Desember 2024, menebus obligasi notes seri 006 dan 007 di Maret sampai April 2025, melepas kepemilikan di PT Hafar Capitol Nusantara pada Juni 2025, dan menaikkan kepemilikan di CNA dari 75 persen menjadi 80 persen pada September 2025.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Risiko operasional juga nyata. Pada 24 Juni 2025 terjadi kebakaran besar di galangan Batam yang menewaskan empat orang dan melukai lima lainnya. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa bisnis galangan kapal tidak hanya soal keuangan, tetapi juga menyangkut keselamatan kerja dan risiko industri yang tinggi.

Dengan struktur yang seperti ini, CANI pada dasarnya bukan entitas independen. Ia lebih tepat disebut satelit dari ASL Marine. Dari kepemilikan saham berlapis, jabatan direksi, hingga transaksi bisnis, semua terhubung langsung ke grup induk dari Singapura. Bertahannya CANI meski terus rugi setiap tahun bukan karena kekuatan fundamentalnya, tetapi karena selalu ditopang oleh induknya.

Bagi investor, pelajaran yang bisa diambil jelas. Ketika melihat CANI, jangan hanya membaca laporan keuangan yang penuh kerugian dan ekuitas negatif. Lihat juga pada siapa yang berada di belakang layar, yakni ASL Marine. Tanpa dukungan dari grup ini, CANI mungkin sudah lama bangkrut. Tetapi dengan dukungan tersebut, CANI bisa tetap bertahan, meski masa depannya sepenuhnya bergantung pada goodwill dan strategi keluarga Ang.

Siapa tahu di sini ada keluarga Ang. 🗿

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor. 

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU