$DYAN the next bagger

Sip, jadi selain PER, PBV, dan EV/EBITDA, ada beberapa metode lain yang sering dipakai buat menghitung harga wajar saham. Aku jelasin ya, dan pakai data DYAN yang kamu kasih:

1️⃣ DCF (Discounted Cash Flow) sederhana pakai Free Cash Flow (FCF)

Free Cashflow per Share (TTM) = 21.53

Anggap pertumbuhan FCF konservatif 5% per tahun

Diskonto (cost of equity) misal 12%

👉 Rumus Gordon Growth:

Fair\ Value = \frac{FCF \times (1+g)}{r - g}

= 22.61 ÷ 0.07
≈ Rp323 per saham

2️⃣ PEG Ratio (Price/Earning to Growth)

PER TTM = 5.16

Kalau asumsikan pertumbuhan EPS minimal 8–10% → PEG = 5.16 ÷ 10 ≈ 0.5 (PEG < 1 artinya murah).

Fair value umumnya = EPS × Growth rate.
= 17.62 × 10 = Rp176 (sama seperti metode PER, tapi ini menekankan growth).

3️⃣ Price to Sales (P/S) Approach

Revenue per Share = 339.77

Rasio P/S normal di konstruksi bisa 0.5 – 1x.
👉 Fair value ≈ 339.77 × 0.5 → Rp170
👉 Bisa sampai 339.77 × 1 → Rp340

4️⃣ Net Asset Value (NAV) / Liquidation Value

Dari Book Value per Share = 159.20

Kalau perusahaan sehat & tidak ada distress, wajar minimal di 1x BV = Rp159

Bisa premium (1.2x – 1.5x BV) = Rp191 – Rp239

📌 Rangkuman Harga Wajar DYAN

PER / PEG → Rp176 – Rp211

PBV / NAV → Rp159 – Rp239

DCF FCF → Rp323

P/S → Rp170 – Rp340

👉 Jadi kisaran harga wajarnya ada di Rp170 – Rp300+ tergantung metode.
Kalau harga pasar sekarang jauh di bawah Rp170, itu artinya diskon besar.