Cara Saya Menemukan Saham yang 'Siap Jalan'
Pernah nggak sih, jam 9 pagi, market baru buka, layar monitor langsung penuh angka hijau dan merah yang bergerak cepat? Di antara ratusan saham, kepala rasanya pusing, bingung mau pilih yang mana. Akhirnya, kita malah ikut-ikutan teman atau masuk ke saham yang "kayaknya" bagus, tapi ujung-ujungnya malah nyangkut.
Saya juga dulu begitu. Sampai akhirnya saya sadar, trader profesional itu tidak menebak-nebak. Mereka punya sistem, punya "radar" khusus untuk mendeteksi saham potensial.
Nah, di sini saya mau bagikan resep radar atau screener yang saya gunakan setiap hari. Tujuannya simpel: menemukan saham yang mesinnya sudah panas dan siap untuk tancap gas.
Semua Dimulai dari Malam Sebelumnya...
Kunci pertama sebenarnya bukan di screener itu sendiri, tapi pada ritual malam hari. Jangan pernah datang ke "medan perang" tanpa persiapan. Malam hari adalah waktu terbaik untuk menyiapkan "amunisi":
• Ngobrol sama Market: Saya biasanya buka-buka berita, lihat sentimen global, cek sektor apa yang lagi hangat dibicarakan. Ini membantu saya punya gambaran besar.
• Intip Grafik: Dari beberapa saham yang menarik perhatian, saya lihat grafiknya. Apakah polanya bagus? Apakah baru mantul dari support? Ini seperti menyusun watchlist atau daftar target.
Dari sini, saya biasanya punya beberapa "calon juara" untuk esok hari. Tapi, ini semua masih hipotesis.
Pagi Tiba, Saatnya Nyalakan Radar!
Inilah bagian paling serunya. Saat pasar buka, saya tidak langsung panik beli. Saya jalankan screener ini untuk mengkonfirmasi hipotesis saya dari semalam. Dari 10 saham di watchlist, mana yang benar-benar menunjukkan tanda kehidupan?
Inilah "isi di dalam radar saya:
1. Cari yang Sudah Mulai Lari Kecil (Filter Momentum)
• 1 Day Price Returns (%) > 1.8
• 1 Day Price Returns (%) <= 30
Logikanya begini: Saya mau mobil yang mesinnya sudah dipanaskan, bukan yang masih dingin di garasi. Kenaikan di atas 1.8% kemarin menunjukkan sudah ada peminatnya. Tapi, saya juga nggak mau yang sudah ngebut terlalu kencang (di atas 30%), karena takutnya malah kehabisan bensin.
2. Wajib Ramai, Anti Nyangkut! (Filter Likuiditas)
• Value > 3 Miliar
• Value MA 5 > 10 Miliar
Ini syarat mutlak. Saya hanya mau masuk ke saham yang transaksinya ramai. Kenapa? Biar gampang jual dan beli kapan saja. Anggap saja kita mau jualan, pasti pilih di mal yang ramai pengunjung, kan? Bukan di gang sepi yang bikin kita susah keluar.
3. Fokus di Arena yang Tepat (Filter Kualitas & Harga)
• Market Cap >= 10 Miliar
• Price > 50 dan Price < 2000
Kita nggak main di saham "gocapan" yang sering tidur panjang. Kita juga hindari dulu saham "sultan" yang harganya puluhan ribu, karena biasanya pergerakannya lebih lambat. Arena harga di bawah 2000 itu paling asyik buat day trading, lebih lincah!
4. Intip Gerak-Gerik 'Pemain Besar' (Filter Bandar)
• Bandar Accum/Dist > 0
Ini bagian favorit saya. Aturan ini seperti punya mata-mata untuk melihat apakah "pemain besar" sedang mengumpulkan barang (akumulasi) atau malah jualan. Tentu saja, kita mau ikut nebeng sama yang lagi belanja, bukan yang lagi obral.
5. Lampu Hijau Terakhir: Pastikan Lagi Nanjak! (Filter Tren)
• Price > Price MA 5
Ini adalah segel konfirmasinya. Aturan ini memastikan harga saham saat ini sudah berada di atas rata-rata harganya selama 5 hari terakhir. Sesederhana itu, tapi ini adalah penanda paling jelas bahwa saham ini memang lagi dalam tren mendaki, bukan cuma naik sesaat lalu turun lagi.
Jadi, Apa Intinya?
Bayangkan skenarionya: Dari analisa malam, Anda sudah curiga saham A bakal naik. Paginya, Anda jalankan screener ini, dan ternyata nama saham A muncul!
Itu artinya:
• Analisa Anda terkonfirmasi.
• Sahamnya ramai diperdagangkan.
• "Pemain besar" sedang masuk.
• Dan yang terpenting, harganya sedang dalam tren naik.