Mengapa Perusahaan Rugi Perlu Fokus Efisiensi Sambil Meningkatkan Revenue? $MRAT
Ketika sebuah perusahaan mengalami kerugian, 2 langkah kunci yg paling rasional dilakukan adlh efisiensi biaya & peningkatan pendapatan. Keduanya saling melengkapi, bukan saling meniadakan.
Pertama, efisiensi adlh cr tercepat utk memperbaiki arus kas dan menjaga kelangsungan operasional. Dg memangkas biaya yang tdk perlu, memperbaiki rantai pasok, atau mengefektifkan tenaga kerja bahasa mudahnya "mari berhemat" perusahaan bisa mengurangi kebocoran yg mybbkan kerugian. Tanpa efisiensi, berapapun pendapatan yg diperoleh bs tetap habis tersedot biaya yang tidak terkendali.
Namun efisiensi saja tidak cukup. Perusahaan jg hrs mendorong pertumbuhan pendapatan melalui inovasi produk, perluasan pasar, dan penguatan pemasaran. Atau bs jg memaksimalkan pemasaran yg punya peluang lbh besar menghasilkan revenue. Revenue yg meningkat akan menambah margin keuntungan, apalagi jika dicapai dengan struktur biaya yang sudah ramping.
Perusahaan ini sdg berusaha melakukanya, efisiensi sampai saat ini terus dilakukan dg mengurangi beban karyawan, sebelum Pak Egi mjd "sopir" perusahaan tercatat menggaji 1.671 karyawaan dan per akhir 2024 kemarin karyawan perusahaan tersisa 905 orang. Efisiensi jumlah karyawan hampir 50%. Terlihat jg dari chart yg dilampirkan terjadi pelandaian di beberapa biaya rutin spt iklan, jasa profesional juga gaji karyawan terhadap revenue.
Hal sebaliknya terjadi di revenue, sebuah kombinasi yg sangat apik dilakukan manajemen. Selain berhasil mengurangi beban-beban, manajemen jg berusaha menaikkan revenue. Sampai akhir 2025 nanti bukan hal yg sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan menembus revenue tertinggi di 2017 kemarin.
Jadi, bukan memilih salah satu. Perusahaan yang merugi justru harus efisien dalam biaya, dan agresif dalam revenue demi keberlanjutan dan kebangkitan bisnis.
1/3