Konsentrasi portofolio membantu kita fokus, melatih kedalaman analisis, dan menguji kedisiplinan, sementara terlalu banyak saham biasanya membawa beberapa konsekuensi lain yang sering tidak disadari trader:
- Profit tipis karena modal terpecah.
- Kehilangan fokus dan merusak kualitas keputusan.
- Kesulitan memahami karakter pergerakan tiap saham.
- Risiko tidak dikelola dengan presisi karena perhatian terpecah.
- Evaluasi dangkal sehingga pelajaran berharga dari tiap trade terlewat begitu saja.
Sebagai trader, saya menetapkan target bulanan sebagai tolok ukur sekaligus pendorong kinerja. Untuk mencapainya, setiap bulan saya selalu memilih “kuda hitam” atau “kuda bluechip” sebagai posisi utama dengan alokasi 30–80% dari portofolio. Sisa alokasi saya tempatkan pada “kuda biasa” yang berfungsi sebagai sarana pembelajaran, uji sistem, menyalurkan hasrat trading, mengisi waktu luang, mengendalikan sifat impulsif, sekaligus menjaga sense terhadap dinamika market.
Dalam pasar, kita tunduk pada prinsip probabilitas. Sementara dalam hidup, kita tak lepas dari hukum Pareto 80:20. Kedua mindset inilah yang saya jadikan landasan dalam bekerja dan mengambil keputusan.
$IHSG $BBRI $JPFA