[%BrWA%] agree mindset yang salah ketika berinvestasi adalah yang penting bertahan. Kalau yang penting bertahan mending beli emas kan ya... 😂

Kenapa taking risk di [%TUhC%] [%DFZk%] [%lXvi%] kalau bisa selow dengan emas.

Tujuan investasi tergantung orangnya, tapi mostly menjaga value, kalau bisa meningkatkan value.

@teddyed agree mindset yang salah ketika berinvestasi adalah yang penting bertahan. Kalau yang penting bertahan mending beli emas kan ya... 😂

Kenapa taking risk di $ARNA $SMSM $BBRI kalau bisa selow dengan emas.

Tujuan investasi tergantung orangnya, tapi mostly menjaga value, kalau bisa meningkatkan value.

Sambil menunggu Live League Championship 
Saya  komentari tentang foto terlampir dibawah,
Bukan saya cari musuh, saya hanya komentari suatu hal yang saya anggap kurang tepat.

Konteks :
Tujuan utama di Bursa adalah bertahan selama mungkin dan ga mati (game over) secara konyol.

Bagi saya tulisan itu ada 3 makna dan saya kasih contoh pengalaman langsung saya dengan  teman saham saya sendiri.

Konteks 1 :
Dia beli saham itu beli dan jual saham hanya berdasar market.
Dia sukanya beli saham yang lagi naik, aktif. Itu dia masuk.
Dia carinya saham yang mau dibeli hari itu dari Top Gainer Saham dan yang aktif.
Tanpa mau tahu itu saham apa dan tanpa mau tahu apa yang terjadi.
Hasilnya Beberapa tahun berhenti karena rugi banyak.
Bagaimana tidak berhenti, dia seperti anak kecil ditaruh di toko mainan. Semua yang naik tinggi ingin dibeli. Seringkali dapat loss besar dan kalaupun untung hanya kecil prosentase karena dia cepat-cepat jual takut jadi rugi.

Kalau konteksnya tulisan tadi, benar adanya dengan peristiwa teman saya ini.


Konteks 2 :
Teman saya sama dengan saya, sudah 20 tahun lebih di saham.
Dia bertahan di saham dengan porto saat ini banyak saham tapi kalau dibandingkan dengan return obligasi saja lebih rendah dan itu sudah berlangsung 2 tahun ini meskipun IHSG mendekati all time high.
Dia hitungnya setiap tahun itu Dividen plus Floating profit atau floating loss dari harga awal tahun - akhir tahun. Hasilnya malah minus 2 tahun ini.

Dia selalu bilang saya Fundamental "katanya"
Tapi bagi saya pribadi meski tidak bicara langsung padanya. Dia Hanya Cinta Nama Besarnya dan Masa Lalunya.

Orang seperti ini, secara realita Dia tutup mata sama apa yang terjadi, tutup mata sama Kinerja Perusahaan yang stagnan bahkan menurun.
Meskipun dia bilang dia orang Fundamental tapi aslinya dia hanya Cinta Mati Nama Besar dan Masa Lalu.
Sama Seperti Fans MU 😄

Termasuk sorry to say, yang dicontohkan post di foto terlampir $BMRI 

Saya sudah sering menulis di sb,
Keadaan Indonesia saat ini dan Perjudian Pemerintah saat ini bisa "Berhasil" tapi juga bisa "Gagal".
Kondisi Global turun suku bunga itu bukan karena ekonomi baik tapi karena ekonomi lagi susah.
Mulai menjamur Demonstrasi seperti layaknya covid yang menular ke negara-negara karena kondisi ekonomi dam dunia tidak baik-baik termasuk Indonesia.

Saya juga menjelaskan ketika misal amit-amit terjadi Krisis Ekonomi.
Yang Potensi Hancur paling besar itu Bank termasuk BMRI sekalipun.
Kenapa demikian ? 

Bank itu bisnis kepercayaan, mereka dananya dari Dana Pihak Ketiga.
BMRI DPK 1700 T lebih, sedangkan Equitynya hanya 254 T.
Itu kalau terjadi Krisis dan orang tarik uangnya dari Bank 1/3 saja dari DPK. Itu Bank langsung Kolaps.
Bank tidak bisa serta merta bisa memenuhinya karena uangnya kan sudah diputarkan ke Kredit.
Belum kena masalah NPL kredit macet melonjak.
Itulah yang terjadi di $BBCA saat krismon 98.


Jadi kalau konteksnya no 2 yang kamu tulis itu hanya bertahan di bursa tanpa peduli hasil.
Bagi saya itu Salah.
Kalaupun suatu hari amit-amit terjadi krisis dan saham tidak menguntungkan, yah kalian harus berani cabut semuanya dan pindahkan ke instrumen investasi lainnya.
Hasil tetap jadi faktor utama kita investasi.


Konteks 3 :
Kamu bertahan di bursa itu benar 
Tapi
Harus Menghasilkan Return Besar Jauh Dibandingkan Obligasi ataupun Deposito.

Kalau returnnya lebih kecil atau sama terus buat apa kalian masuk saham yang high risk.

Kalian itu jangan hitungnya hanya Dividen saja tanpa pedulikan progres floating loss / profit setiap tahun kalian sebagai perbandingan bagus mana investasi.

Saya selalu bilang
CARI TAHU APA YANG TERJADI DAN APA YANG AKAN TERJADI.

Jangan Mencintai Saham.
Tidak peduli namanya apa, tapi kalau saat ini perusahaan ini ada perubahaan besar seperti pengendali baru dengan memasukan dana besar atau masukan perusahaan besar yah jangan dilewatkan.
Itu kenapa tahun ini saya banyak punya saham yang sebelumnya tidak pernah saya sentuh seperti CBRE, COCO, SMLE, FUTR, IRSX, dan sebagainya.
Atau karena progres perusahaan besar dan dulu ekspektasi dividen besar saat 1000an plus ada penambahan usaha dan sekarang mau corporate action stock split, meski sahamnya tidak likuid dan tidak terkenal seperti MLPT.

Ingat yah contoh diatas itu sekedar contoh kasus dari tulisan konteks yang dibahas dan bukan dalam arti baru mau beli.

Tapi bukan dalam arti semua saham tidak terkenal kalian beli, itu namanya judi.
Kuncinya itu cari tahu Apa Yang Terjadi dan Apa Yang Akan terjadi.
Banyak juga saham lapis 2 dan 3 itu hanya digoreng saja sesaat dan setelah itu mati tak berbekas.



Kalau kamu bilangnya Fundamental yah dasarnya harus Fundamental.
Orang FA tapi bilangnya $ANTM mahal ?
ANTM yang kinerja tahun ini naik 158% dibanding tahun lalu.
Pendapatan naik 155%
Ekspektasi Dividen dasar Q2 itu 11%.
Harga Emas masih trend naik.
Didukung juga sama Smelternya yang mulai menghasilkan ke kinerja sebagai tambahan besar.

Terus kamu bilang mahal, karena dari sisi harga.
Itu namanya kalian tidak mau tahu apa yang terjadi.
Harga ANTM naik karena pendapatan dan labanya jauh lebih tinggi dari beberapa tahun lalu kalau kamu berharap ANTM turun ke 1000 lagi itu kalau kedepan terjadi artinya saat itu ANTM lagi mengalami kesulitan keuangan atau smelternya rugi dan tidak laku.
Apakah kamu baru mau beli saat itu dengan kondisi buruk tapi harga murah ?
Kalau jawabannya iya, lebih baik kalian cari investasi lainnya saja yang tidak ribet.


ok sekian Good night semuanya.