Rupiah Melemah, IHSG Cetak Rekor: Tanda Percaya Diri Baru Ekonomi Indonesia?

Pelemahan Rupiah kembali menjadi sorotan setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan ke level 4,75%. Langkah ini terbilang berani karena biasanya penurunan suku bunga diiringi risiko pelemahan nilai tukar. Namun, pemerintah tampaknya tidak lagi terlalu khawatir terhadap posisi Rupiah yang saat ini berada di kisaran Rp16.430 per dolar AS. Justru, kebijakan moneter longgar ini dilihat sebagai bagian dari strategi untuk menjaga likuiditas, meningkatkan konsumsi domestik, dan memperkuat daya dorong perekonomian.

Menariknya, di tengah pelemahan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan ($IHSG) justru menorehkan rekor baru dengan menembus level 8.025 atau All Time High (ATH). Fenomena ini menunjukkan bahwa pasar modal merespons positif kebijakan suku bunga rendah, yang memberi sinyal ketersediaan dana murah untuk ekspansi dunia usaha. Para investor tampaknya lebih fokus pada potensi pertumbuhan ekonomi ketimbang fluktuasi nilai tukar. Hal ini semakin memperkuat narasi bahwa modal asing maupun investor domestik menaruh keyakinan pada stabilitas fundamental Indonesia.

Faktor lain yang ikut menopang kepercayaan pasar adalah program stimulus fiskal yang baru-baru ini digelontorkan pemerintah. Stimulus ini menyasar sektor riil, infrastruktur, serta bantuan langsung untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan kombinasi kebijakan moneter dan fiskal, Indonesia tampak mengirim pesan bahwa mereka siap menghadapi gejolak global dengan fokus pada pertumbuhan domestik. Tidak heran jika pasar saham menjadi magnet bagi “big money” yang melihat momentum pemulihan dan prospek jangka panjang ekonomi nasional.

Selain itu, keberanian Menteri Keuangan yang baru dalam mengawal kebijakan fiskal juga mendapat apresiasi. Pasar membaca sinyal keberanian ini sebagai upaya menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan. Dengan sikap yang lebih proaktif dan berani, pemerintah menunjukkan bahwa pelemahan Rupiah bukanlah alasan untuk menahan diri dalam mendorong pertumbuhan. Justru, pelemahan ini dianggap wajar selama masih dalam batas yang terkendali, apalagi jika pertumbuhan ekonomi bisa lebih besar dari tekanan yang ada. Inilah yang membuat IHSG melaju kencang meski Rupiah sempat tergelincir.

$USDIDR $BBRI

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy