UNTR Beli Tambang Emas Milik PSAB! Gimana Potensinya???

PT United Tractors Tbk (UNTR) telah resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) untuk melakukan akuisisi anak usaha PSAB yakni PT Arafura Surya Alam (ASA) yang mempunyai aset tambang emas Proyek Doup berlokasi di Sulawesi Utara. Nilai transaksi yang disepakati mencapai USD540 juta.

Proyek Doup sendiri memiliki cadangan emas yang cukup besar, posisi 31 Desember 2023 mempunyai cadangan sebesar 1,57 juta ons dengan sumber daya 3,1 juta ons. Hingga saat ini Proyek Doup ini belum berproduksi, tapi diproyeksikan bisa melakukan produksi emas sekitar 100 ribu ons per tahunnya.

Kalau kita melihat posisi Januari - Juli 2025, UNTR sendiri mencatatkan volume penjualan setara emas mencapai 143 ribu ons, sedangkan full year 2024 kemarin mencapai 232 ribu ons. Kalau nantinya Proyek Doup sudah beroperasi, maka akan ada penambahan cukup besar untuk UNTR.

Namun UNTR sendiri tidak hanya memiliki bisnis pertambangan emas, dimana perusahaan melakukan diversifikasi bisnis. Misalnya ada mesin konstruksi, kontraktor penambangan, kemudian ada juga pertambangan selain emas seperti batubara dan nikel, perusahaan juga mempunyai segmen lainnya seperti energi baru terbarukan, dan lain sebagainya.

Semester pertama 2025 sendiri UNTR mencatat kinerja yang positif pada segmen penambangan emas dan mineral lainnya (nikel), dimana mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 60% dari Rp4,3 triliun menjadi Rp6,9 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan sendiri juga naik 76% dari Rp991,7 miliar menjadi Rp1,7 triliun.

Segmen ini mempunyai kontribusi yang belum terlalu besar terhadap total konsolidasi UNTR, pendapatan dan laba sebelum pajak penghasilan tersebut masing-masingnya berkontribusi hanya sekitar 10% dan 16%, namun dengan adanya penambahan proyek Doup diharapkan ke depannya bisa naik lebih tinggi.

Manajemen UNTR juga menyampaikan jika tujuan rencana transaksi tersebut dilakukan untuk memperluas bisnis perusahaan di bidang mineral. Sehingga kontribusi ke depannya bisa semakin besar.

Kinerja UNTR sendiri hingga semester pertama 2025 mencatatkan penurunan pada laba bersihnya sebesar 15% secara yoy dari Rp9,5 triliun menjadi Rp8,1 triliun. Meskipun pendapatan naik 6% menjadi Rp68,5 triliun.

Disisi lain untuk PSAB, divestasi tersebut akan membuat perusahaan memperoleh dana hingga mencapai Rp8,85 triliun, total aset perusahaan posisi akhir Juni 2025 sendiri mencapai sekitar Rp14 triliun. Proyek Doup yang belum berproduksi juga tidak membuat kinerja perusahaan saat ini terdampak.

Namun belum diketahui akan digunakan untuk apa dana besar tersebut, jika digunakan untuk mengurangi beban utang perusahaan ini akan cukup positif karena bisa mengurangi beban keuangan yang ada di laba rugi, neraca jadi lebih sehat juga. Divestasi tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan fokus PSAB dalam pengoptimalan tambang yang sudah berproduksi seperti Bakan dan Penjom.

Kinerja PSAB posisi semester pertama 2025 sendiri mencatat kenaikan yang cukup signifikan, dimana laba bersihnya naik 95% menjadi USD19,6 juta dari sebelumnya USD10 juta.

Gimana nih holder UNTR dan PSAB, apakah transaksi ini positif bagi kedua perusahaan?

馃憠聽Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.

Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

$UNTR $PSAB $ASII

Read more...

1/6

testestestestestes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy