@kingyuda69 Itu dia king.. benar itu.

Pemerintah buka rekening di 4 bank himbara & 2 bank syariah biar, duitnya di inject kesitu. Dari situ kan jadi ada tambahan cost of fund buat bank. Harapan si bapak supaya bank2 tsb puter otak salurin loan dengan yield lebih tinggi. Teorinya:
1. Dana yg tersalur jadi katalis perputaran ekonomi. Bisnis2 perform, harga saham2nya naik.
2. Bank2 punya NIM naik, EPS naik, dividend naik = katalis positif untuk harga saham2nya.
3. Dari 2 teori di atas, ekonomi tumbuh pesat dan IHSG naik.

Saya gak merasa lebih qualified atau lebih pinter dari si bapak. Jelas saya bukan siapa2. Tapi logika sederhana saya:
1. Kalo bank yg GCGnya bagus, tidak sembarangan pinjemin duit. Kalo repayment pinjamannya gak lancar, imbasnya ke realisasi CKPN. CKPN terealisasi menjadi expenses yg mengurangi pertumbuhan kinerja perbankan. Itu yg terjadi sekarang dan akibatnya harga saham bank2 mayoritas turun. Berarti kalo teorinya mengharuskan dana Rp200T itu tersalur, maka kualitas kredit mungkin dikompromi. Kalau tidak tersalur, ya cost of fund naik, NIM mengecil, Laba mengecil = katalis negatif untuk saham2nya.
2. Bagus kalo dananya tersalur ke penggunaan yg produktif. Kalo dipake ke judol? Kalo dipake buat main spekulatif di crypto/saham? Atau misalnya UMKM.. statistik membuktikan keberhasilan suatu bisnis kurang dari 10%. Jadi risikonya adalah kredit risiko (ralat: kredit macet) membengkak.

Belom lagi contoh kasus sritex x bank apa gitu.. hehehe

Menurutku ini pedang bermata dua.
Tadinya saya berharap pemerintah buka rekening di bank swasta.

$NISP $BNGA $BDMN

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy