$BMRI $BBRI $PZZA
Langkah logis
Dalam dengar pendapat antara DPR x Menkeu yang baru, satu pernyataan yang menarik adalah Menkeu akan menarik uang pemerintah di BI sebesar Rp 200T untuk dialihkan ke Himbara. Menarik, meletakkan di BI tentu uangnya tidak akan bisa berputar di riil, taro di bank umum tentu lebih bisa memacu ekonomi melalui kredit yang di berikan.
Suku bunga BI terus turun tapi kalau likuiditas ketat fungsi intermediasi juga susah jalan. Ini bisa dilihat dari penerbitan obligasi perbankan belakangan ini, memang sebagian ada yang digunakan untuk refinancing obligasi lama, namun logisnya, jika usaha kamu lancar dan laba tumbuh kencang di atas nilai obligasi kamu yang lama, kamu tidak akan perlu obligasi tambal sulam toh? Wong labanya udah berlipat dan bisa lebih besar dari nilai obligasi lama.
Belum lagi sistem fractional reserve (FR)yang anggap saja 10%, injeksi Rp 200T itu akan membawa efek sebesar Rp 2.000T, bayangkan skalanya, jika itu semua di kenakan pajak 5% final saja (ga usah ribet hitung progresifnya) potensi pajaknya ya Rp 100T, cukup untuk menutup program MBG sekitar 80 hari yang sehari nya butuh budget Rp 1,2T. Kalo FR nya 5% lebih gachor lagi, efeknya Rp 4.000T. Belum. lagi sistem rekening. operasional rekening kredit di Himbara, itu auto di pakai 50% loan yang di kasih, ngeri juga idenya, tapi dalam artian positif.
Dan sektor apa yang akan terdorong pertama? Yang biasa terjadi, kalo mau kredit ya butuh agunan solid, kaya tanah bangunan (TB), sektornya? ya pikir sendiri lah ya. Saya mau anter anak sekolah dolo, habis tu baru ngopi. DYOHR