$PANS LK Q2 2025: Rugi Di Reksadana Sendiri?
Lanjutan dari postingan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138
PT Panin Sekuritas Tbk di semester pertama 2025 mencatat kerugian yang cukup terasa dari pos perdagangan efek yang belum direalisasi. Total kerugiannya mencapai Rp12,50 miliar, angka ini muncul karena portofolio efek yang mereka pegang tidak semua bergerak searah. Ada yang naik, tapi lebih banyak yang turun, terutama dari sisi reksadana dan saham pihak berelasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Porsi terbesar penyumbang rugi datang dari reksadana pihak berelasi yang nilainya terkoreksi Rp11,76 miliar. Reksadana ini bukan produk sembarangan, karena dikelola oleh anak usaha mereka sendiri, PT Panin Asset Management. Nama-nama produknya cukup panjang dan beragam, mulai dari Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Maksima, Panin Dana Teladan, Panin Dana Likuid, Panin Dana Prima, Panin Dana Pendapatan Utama, Panin Dana Syariah Saham, sampai Panin Global Sharia Equity Fund. Artinya rugi di sini sifatnya bukan hanya karena faktor eksternal pasar, tapi juga langsung berdampak ke produk internal grup yang jadi andalan.
Selain reksadana, efek ekuitas pihak berelasi juga ikut jadi biang kerok kerugian dengan angka Rp2,13 miliar. Sayangnya, laporan keuangan tidak merinci saham mana saja yang dimaksud, hanya disebut sebagai saham tercatat di BEI yang dihitung berdasarkan harga pasar. Dari sini bisa dibaca bahwa meskipun diversifikasi dilakukan, korelasi dengan kondisi pasar saham tetap kuat sehingga portofolio ekuitas internal mereka ikut tertekan.
Di sisi lain, ada juga efek yang mencatat keuntungan dan sebenarnya membantu menahan kerugian supaya tidak lebih dalam. Misalnya, efek utang dari pihak ketiga yang memberikan untung Rp1,19 miliar, berisi obligasi negara maupun korporasi dari penerbit seperti Lontar Papyrus, Indah Kiat, Merdeka Copper Gold $MDKA, Oki Pulp, Pos Indonesia, $MBMA, hingga Pindo Deli. Ada juga efek ekuitas dari pihak ketiga yang meski kecil tetap mencatatkan positif Rp142 juta, dan obligasi pihak berelasi, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap II tahun 2024, yang memberi kontribusi Rp55 juta. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Namun sayangnya, total keuntungan dari obligasi dan saham pihak ketiga ini tidak cukup besar untuk menutupi kerugian dari reksadana dan saham pihak berelasi. Akhirnya, angka final yang muncul di laporan adalah kerugian bersih belum direalisasi Rp12,50 miliar. Dari cerita ini terlihat jelas bahwa Panin Sekuritas menghadapi risiko konsentrasi pada portofolio reksadana internal, karena meski ada instrumen obligasi yang stabil, kinerjanya tetap kalah oleh turunnya nilai reksadana berelasi yang porsinya jauh lebih besar.
Kalau melihat kinerja Panin Sekuritas di semester pertama 2025, kondisinya mirip pedagang bakso Pak Toto yang meskipun koleksi mangkok antiknya nilainya turun, tapi jualan sehari-harinya tetap rame dan kasnya tetap penuh. Di laporan keuangan, Panin mencatat kerugian belum direalisasi Rp12,50 miliar dari portofolio efek. Angka ini sebagian besar datang dari reksadana pihak berelasi yang nilainya turun Rp11,76 miliar dan saham pihak berelasi yang terkoreksi Rp2,13 miliar. Untungnya masih ada sedikit penahan kerugian dari obligasi pihak ketiga yang memberi Rp1,19 miliar, saham pihak ketiga Rp142 juta, serta obligasi berelasi Rp55 juta. Jadi total rugi portofolio memang ada, tapi sifatnya nonkas alias cuma di atas kertas. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di luar pos itu, mesin utama Panin masih menghasilkan cuan nyata. Komisi broker naik 27% menjadi Rp79,47 miliar, sementara bisnis manajemen investasi memang turun 13,9% ke Rp75,88 miliar dan kegiatan lain turun 28,2% ke Rp3,76 miliar. Total pendapatan akhirnya terkoreksi 5,9% dari Rp169,04 miliar di 2024 menjadi Rp159,12 miliar di 2025. Laba usaha turun lebih tajam 30,8% dari Rp73,12 miliar ke Rp50,62 miliar. Laba bersih ikut turun 26,8% dari Rp51,65 miliar ke Rp37,84 miliar dan laba per saham juga ikut turun 26% dari Rp69,03 ke Rp51,11. Jadi kalau dilihat dari profit memang mengecil, tapi tetap positif.
Rahasia kenapa bisa tetap cetak laba ada di beban yang berkurang. Beban keuangan turun 83,9% dari Rp4,51 miliar ke Rp727 juta setelah utang bank Rp38 miliar yang sempat ada di akhir 2024 berhasil dilunasi di 2025. Dampaknya terasa langsung ke laba sebelum pajak. Beban pajak juga otomatis turun 25% sejalan dengan turunnya laba. Di sisi lain, memang beban administrasi melonjak 46,2% jadi Rp30,98 miliar dan beban pegawai naik 7%, tapi penghematan bunga tadi jauh lebih kuat.
Dari sisi neraca, aset naik 5,6% dari Rp2,00 triliun ke Rp2,11 triliun. Liabilitas justru melonjak 41,1% dari Rp445,56 miliar ke Rp628,70 miliar sehingga ekuitas turun 4,5% ke Rp1,48 triliun. DER naik dari 0,28x ke 0,42x, masih aman di bawah 1x tapi menunjukkan leverage bertambah. Utang transaksi perantara efek juga naik signifikan dari Rp354,67 miliar ke Rp474,35 miliar. Semua liabilitas ini jangka pendek, jadi manajemen likuiditas jadi krusial.
Kas operasi justru jadi cerita bagus. Dari negatif Rp65,30 miliar di 2024 berubah positif Rp42,68 miliar di 2025. Arus kas investasi keluar Rp1,12 miliar, lebih kecil daripada tahun lalu Rp2,84 miliar. Arus kas pendanaan negatif Rp38 miliar karena pelunasan utang bank, padahal tahun lalu sempat positif Rp90 miliar karena penerimaan pinjaman. Net cash tetap naik Rp3,56 miliar meski lebih kecil dibanding kenaikan Rp21,86 miliar tahun lalu. Free cash flow bahkan melonjak dari negatif Rp68,14 miliar ke positif Rp40,86 miliar.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Meski portofolio efek bikin rugi Rp12,50 miliar, Panin tetap cetak laba Rp37,84 miliar karena mesin utama berupa komisi broker, repo, dan bunga margin masih jalan. Ditambah beban bunga yang turun drastis, kas operasional berubah positif, dan free cash flow membaik, posisi Panin masih aman. Jadi kalau dianalogikan dengan warung bakso Pak Toto, meski harga koleksi mangkoknya turun, tapi antrean pembeli baksonya tetap panjang, biaya daging lebih murah karena utang ke pemasok sudah lunas, sehingga di akhir bulan laci kas tetap terisi penuh dan warungnya tetap mencatat untung.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/9