imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PANS LK Q2 2025: Aseng dan Repo

Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Panin Sekuritas Tbk adalah salah satu pemain lama di industri pasar modal Indonesia yang punya sejarah cukup panjang sejak berdiri pada 1989 dengan nama PT Panin Sekuritasindo. Baru pada 1995 nama berubah menjadi PT Panin Sekuritas, dan hingga sekarang berkantor pusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi komersial sejak 14 September 1989 dan bergerak di bidang perantara perdagangan efek serta penjamin emisi efek. Sempat punya izin manajer investasi, tetapi sejak 2012 izin itu dialihkan ke anak usaha PT Panin Asset Management. Dengan berbagai perizinan resmi dari OJK dan BEI, Panin Sekuritas juga pernah menerbitkan obligasi di awal 2000an sebelum akhirnya lunas seluruhnya. Saat ini jumlah karyawannya 299 orang, turun dari 311 di tahun sebelumnya, dan sahamnya pertama kali ditawarkan ke publik pada Mei 2000 dengan harga Rp550 per saham. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi kepemilikan, saham Panin Sekuritas terbagi antara PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan 29%, PT Patria Nusa Adamas dengan 30%, sisanya masyarakat sekitar 39,81%. Perusahaan juga memiliki saham treasuri sekitar 8,57 juta lembar dengan nilai Rp24,29 miliar. Struktur pengurusnya cukup mapan, dengan Mu’min Ali Gunawan menjabat Presiden Komisaris dan Indra Christanto sebagai Presiden Direktur, didukung oleh komisaris independen serta komite audit yang aktif. Dari sisi induk usaha, Bank Panin dikendalikan oleh PT Panin Investment, sementara Patria Nusa Adamas di bawah PT Berkat Mitra Patria.

Kinerja keuangan paruh pertama 2025 menunjukkan tren menurun dibandingkan 2024. Laba tahun berjalan tercatat Rp37,84 miliar, turun 26,8% dari Rp51,65 miliar. Laba per saham dasar turun dari Rp69,03 menjadi Rp51,11 atau minus 25,96%. Pendapatan total juga menurun 5,87% menjadi Rp159,11 miliar, sementara laba usaha anjlok 30,76% menjadi Rp50,62 miliar. Data ini jelas menggambarkan tekanan pada profitabilitas meski perusahaan masih mampu menjaga operasional. Hal yang menarik, penurunan laba tidak sepenuhnya mencerminkan arus kas karena kas dari aktivitas operasi justru berbalik positif Rp42,68 miliar, membaik drastis dari minus Rp65,30 miliar pada periode yang sama tahun lalu.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Model bisnis Panin Sekuritas masih fokus pada tiga segmen, yaitu perantara perdagangan efek, manajer investasi, dan kegiatan lain-lain. Pendapatan komisi dari perdagangan efek naik 6,45% menjadi Rp79,47 miliar, tetapi bisnis manajemen investasi yang dijalankan Panin Asset Management justru turun hampir 14% menjadi Rp75,88 miliar. Pendapatan dari kegiatan usaha lain juga melemah. Yang patut dicatat, lebih dari separuh pendapatan manajemen investasi, sekitar 53,8%, berasal dari pihak berelasi. Ini menandakan ketergantungan cukup besar pada satu kelompok pelanggan yang bisa menjadi risiko jika hubungan terganggu. Dari sisi vendor, Panin Sekuritas bergantung pada BEI, KPEI, dan bank sebagai mitra utama dalam kliring, penyelesaian transaksi, dan pendanaan.

Jika melihat neraca, total aset per Juni 2025 naik tipis 5,6% menjadi Rp2,11 triliun, tetapi liabilitas melonjak 41,09% menjadi Rp628,69 miliar. Ekuitas justru turun 4,54% menjadi Rp1,48 triliun. Rasio DER ikut naik dari 0,28x ke 0,42x, yang meskipun masih aman di bawah 1x tetap jadi sinyal leverage meningkat. Liabilitas jangka pendek yang sebelumnya Rp38 miliar sudah dilunasi, namun utang transaksi perantara pedagang efek naik tajam ke Rp474,35 miliar. Semua liabilitas jatuh tempo kurang dari satu tahun, artinya perusahaan harus benar-benar cermat mengelola likuiditas. Syukurnya, persyaratan MKBD tetap terpenuhi, jadi secara regulasi masih aman.

Kalau ditilik lebih jauh, masalah utama ada pada sisi pendapatan. Penurunan besar terjadi pada pendapatan penjamin emisi dan penjualan efek yang ambles 96,75%. Pendapatan bunga dan dividen turun 15,89%, sementara manajemen investasi minus 10,43%. Untungnya, komisi perdagangan efek tumbuh 27,13% dan kerugian belum direalisasi di portofolio efek mengecil dari Rp30,5 miliar menjadi Rp12,5 miliar. Di sisi biaya, beban usaha membengkak 13,1% terutama karena beban umum dan administrasi naik 46,2% serta beban pegawai naik 7,05%. Sebaliknya, beban keuangan turun drastis 83,85% setelah perusahaan melunasi utang bank jangka pendek, ini jadi poin plus dalam manajemen utang.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari perspektif arus kas, cerita lebih positif. Aktivitas operasi menghasilkan kas Rp42,68 miliar, sementara investasi hanya menyedot Rp1,12 miliar dan pendanaan minus Rp38 miliar karena pelunasan utang. Total kas bersih naik Rp3,56 miliar meskipun jauh lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Free cash flow juga positif Rp40,86 miliar, perbaikan besar dari negatif Rp68,14 miliar setahun lalu. Jadi meski laba akuntansi menurun, kas nyata yang dihasilkan operasional justru lebih sehat. Ini memberi sinyal bahwa bisnis inti masih cukup kuat dan mampu menopang beban keuangan.

Namun ada beberapa anomali yang patut diawasi. Saldo kas dari pihak berelasi turun drastis 93,3% menjadi hanya Rp2,3 miliar. Ketergantungan pada pendapatan pihak berelasi juga menimbulkan potensi risiko konsentrasi. Selain itu, kenaikan liabilitas yang signifikan dan membengkaknya biaya administrasi menekan efisiensi. Perusahaan hanya beroperasi di Indonesia, sehingga tidak ada diversifikasi geografis. Aset tetap terdiri dari tanah Rp11,99 miliar dan bangunan Rp28,42 miliar, dengan surplus revaluasi bangunan Rp6,85 miliar yang masuk ke ekuitas. Efek reverse repo yang dimiliki pun sebagian besar saham properti dan media seperti MDLN, MSIN, MNCN, BIPI, hingga ENRG, yang menambah eksposur volatilitas pasar.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Transaksi Repo Panin Sekuritas

📌 Per 30 Juni 2025
1. MDLN
➡️ Repo Rp40,52 miliar mulai 8 April 2025, jatuh tempo 8 Juli 2025
➡️ Resale amount Rp42,16 miliar, keuntungan Rp1,64 miliar
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp144 juta

2. MSIN, MNCN, BIPI, ITMA, BULL
➡️ Repo Rp9,46 miliar mulai 19 Juni 2025, jatuh tempo 22 September 2025
➡️ Resale amount Rp9,83 miliar, keuntungan Rp374 juta
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp331 juta

3. MKPI
➡️ 6 transaksi antara Mei–Juni 2025, nominal Rp15–30 miliar
➡️ Total resale amount selalu lebih tinggi, margin tiap transaksi Rp262 juta–517 juta
➡️ Total keuntungan dari seluruh transaksi lebih dari Rp2,3 miliar
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi puluhan sampai ratusan juta per kontrak

4. DILD
➡️ 2 transaksi pada 30 April 2025, nominal Rp4,03 miliar dan Rp14,62 miliar
➡️ Resale Rp4,19 miliar dan Rp15,19 miliar
➡️ Keuntungan total Rp715 juta
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp241 juta

5. ENRG
➡️ Repo Rp23,78 miliar mulai 27 Mei 2025, jatuh tempo 27 Agustus 2025
➡️ Resale Rp25 miliar, keuntungan Rp1,22 miliar
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp766 juta

📌 Per 31 Desember 2024
1. MDLN
➡️ Repo Rp40,52 miliar mulai 6 November 2024, jatuh tempo 3 Januari 2025
➡️ Resale Rp41,57 miliar, keuntungan Rp1,04 miliar
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp54 juta

2. MSIN, MNCN, BIPI, ITMA, BULL
➡️ Repo Rp9,46 miliar mulai 19 Desember 2024, jatuh tempo 19 Maret 2025
➡️ Resale Rp9,81 miliar, keuntungan Rp355 juta
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp307 juta

3. MKPI
➡️ 3 transaksi Desember 2024 dengan nominal Rp25–35 miliar
➡️ Keuntungan tiap transaksi Rp388 juta–630 juta
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp38 juta–319 juta

4. DILD
➡️ 2 transaksi 4 Desember 2024, nominal Rp5 miliar dan Rp17,77 miliar
➡️ Resale Rp5,12 miliar dan Rp18,20 miliar
➡️ Keuntungan total Rp550 juta
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp294 juta

5. ENRG
➡️ 2 transaksi 27 November 2024, nominal Rp47,57 miliar dan Rp23,78 miliar
➡️ Resale Rp50 miliar dan Rp25 miliar
➡️ Total keuntungan Rp3,65 miliar
➡️ Pendapatan bunga belum diamortisasi Rp2,3 miliar

Kalau kita lihat catatan reverse repo Panin Sekuritas dan anak usahanya, ceritanya memang menarik karena di balik angka yang tampak kecil ada pola yang konsisten menghasilkan keuntungan. Per posisi 30 Juni 2025, total margin yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp6,33 miliar. Angka ini datang dari berbagai emiten yang berbeda, mulai dari $MDLN yang menyumbang Rp1,64 miliar, paket saham MSIN, $MNCN, BIPI, ITMA, dan BULL sebesar Rp374 juta, lalu MKPI yang ternyata jadi penyumbang terbesar dengan enam transaksi bernilai total Rp2,39 miliar. Selain itu ada DILD yang menambah Rp715 juta dan ENRG yang menyumbang Rp1,22 miliar. Semua transaksi ini belum sepenuhnya diakui karena masih ada pendapatan bunga yang belum diamortisasi senilai Rp2,60 miliar yang akan masuk bertahap sesuai jatuh tempo kontrak.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kita mundur ke akhir tahun 2024, ceritanya hampir sama, hanya saja nominal keuntungan lebih besar. Per 31 Desember 2024, Panin mengantongi margin total Rp7,04 miliar. MDLN lagi-lagi menyumbang Rp1,04 miliar, paket MSIN–MNCN–BIPI–ITMA–BULL memberikan Rp355 juta, MKPI dengan tiga transaksi menghasilkan Rp1,45 miliar, DILD Rp550 juta, dan ENRG menjadi bintang utama dengan dua transaksi besar yang total marginnya Rp3,65 miliar. Sama seperti Juni 2025, ada juga pendapatan bunga yang belum diamortisasi, kali ini lebih besar yakni Rp3,56 miliar, yang berarti potensi pendapatan masih menunggu pengakuan penuh di periode selanjutnya.

Kalau dua periode ini digabung, maka total keuntungan reverse repo yang sudah terkunci nilainya mencapai Rp13,38 miliar. Sementara itu, total pendapatan bunga yang belum diamortisasi, alias bunga yang baru akan diakui seiring berjalannya waktu, masih sebesar Rp6,16 miliar. Jadi secara keseluruhan, Panin Sekuritas berhasil memanfaatkan instrumen reverse repo untuk menghasilkan pendapatan tambahan yang stabil. Strateginya sederhana, meminjamkan dana dengan jaminan saham publik, menentukan resale amount lebih tinggi dari nilai repo awal, lalu menikmati margin bunga yang jelas per kontrak. Dengan angka belasan miliar ini, reverse repo bisa dibilang bukan sekadar parkir dana, tapi sudah jadi salah satu sumber profit yang lumayan konsisten bagi Panin.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau kita lihat valuasi PANS di harga Rp1385, ceritanya lumayan menarik. Dengan saham beredar 711,4 juta lembar, market cap-nya sekitar Rp985 Miliar, relatif kecil untuk ukuran sekuritas. EPS tahunan hasil annualisasi semester pertama 2025 ada di Rp106,4, sehingga PER-nya 13x. Angka ini sebenarnya moderat, tapi jadi agak mahal kalau kita ingat bahwa laba justru turun 26,8% dibanding tahun lalu. Jadi investor sekarang bayar 13 kali laba untuk bisnis yang sedang melambat.

Di sisi buku, BVPS PANS Rp2021,6 per saham, jauh lebih tinggi dari harga pasar sekarang. PBV cuma 0,69x, artinya saham diperdagangkan di bawah nilai bukunya. Biasanya PBV di bawah 1 itu sinyal undervalued, tapi kalau laba turun, pasar memang enggan kasih premium. Jadi ini paradoks kecil, murah di aset tapi tidak murah di earnings.

Kalau ditengok ke arus kas, perusahaan masih bisa kasih napas. CFO tahunan Rp85,4 Miliar, atau Rp120 per saham. P/CFO jadinya 11,5x, sedikit lebih rendah dari PER, menandakan kas operasional lumayan sehat meskipun laba tertekan. Bahkan FCF per saham Rp115, bikin P/FCF 12,1x. Jadi dari sisi uang nyata yang masuk, bisnisnya masih jalan. Revenue tahunan sekitar Rp318,2 Miliar, kalau dihitung per saham Rp447,3. Dengan harga 1385, P/S 3,1x, lumayan tinggi untuk perusahaan sekuritas yang growth-nya tidak spektakuler.

Enterprise value-nya Rp948 Miliar, setelah kita hitung market cap ditambah liabilitas sewa Rp6,9 Miliar lalu dikurangi kas Rp44,4 Miliar. Kalau dibagi revenue, EV/Sales 3x. Kalau dibagi EBITDA Rp112,2 Miliar, ketemu EV/EBITDA 8,4x. Rasio ini masih masuk akal, tidak kelewat mahal tapi juga tidak murah, apalagi dengan tren laba turun. EV/EBIT 9,4x, sedangkan EV dibanding CFO dan FCF masing-masing 11,1x dan 11,6x. Jadi lagi-lagi, dari kacamata kas, PANS masih ada daya tahan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bagian yang bikin mata berbinar justru dividennya. Tahun 2024, DPS Rp150, sehingga yield di harga sekarang 10,8%. Jarang-jarang ada sekuritas kasih yield dua digit. Tapi payout ratio-nya 94,3% dari laba, nyaris habis. Kalau laba 2025 makin turun, sulit mempertahankan dividen setinggi itu tanpa kuras kas. Jadi high yield ini bisa jadi jebakan manis.

Valuasi PANS sekarang seperti punya dua wajah. Dari sisi PBV, kelihatan murah sekali karena harga di bawah nilai buku. Dari sisi PER, tidak bisa dibilang murah karena laba lagi turun. Dari sisi kas, bisnisnya masih bernapas, tapi margin keamanan tipis. Investor yang masuk karena tergoda dividend yield harus waspada, karena kalau laba terus susut, dividen bisa saja dipotong. Jadi saham ini lebih cocok buat yang percaya manajemen bisa balikkan tren laba dan atur biaya dengan ketat, bukan untuk yang hanya kejar dividen instan.

Panin Sekuritas di paruh pertama 2025 menghadapi tantangan berat dengan laba menurun, ekuitas tergerus, dan biaya operasional meningkat. Meski begitu, perusahaan mampu menunjukkan perbaikan likuiditas lewat arus kas operasi yang berbalik positif dan pelunasan utang jangka pendek. Kombinasi antara ketergantungan pada pihak berelasi, beban administrasi yang membengkak, serta naiknya leverage jadi catatan merah. Tetapi kemampuan menghasilkan free cash flow positif memberi dasar bahwa fundamental operasional masih terjaga. Dalam jangka panjang, konsistensi menjaga efisiensi biaya dan diversifikasi sumber pendapatan jadi kunci apakah Panin Sekuritas bisa menjaga momentum dan tetap relevan di industri pasar modal yang kompetitif.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/7

testestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy