Seberapa Layak Saham $NIKL Dibeli Saat Emiten Ini Merugi?
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) merupakan satu-satunya produsen tinplate di Indonesia, sehingga memiliki posisi monopoli alamiah di pasar domestik. Produk utama NIKL sangat vital dalam industri makanan, minuman, kimia, cat, hingga pelumas. Dari sisi fundamental bisnis, keberadaan NIKL jelas strategis karena mendukung kebutuhan kemasan di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. Namun, yang menjadi pertanyaan penting bagi investor adalah: apakah saham NIKL layak dibeli ketika laporan keuangannya menunjukkan kerugian?
Pertama, perlu dipahami bahwa kerugian NIKL tidak sepenuhnya disebabkan lemahnya permintaan pasar. Sebaliknya, faktor utama berasal dari struktur biaya produksi yang tinggi. Bahan baku berupa baja gulungan (HRC) dan timah sebagian besar masih diimpor, sehingga perusahaan sangat rentan terhadap fluktuasi kurs rupiah serta harga global. Selain itu, skala produksi NIKL yang relatif kecil membuat biaya per unit lebih mahal dibanding produsen tinplate raksasa di luar negeri. Kondisi ini sering menekan margin meski penjualan tetap stabil.
Kedua, meskipun merugi, NIKL masih dianggap menarik oleh investor strategis. Hal ini tercermin dari pemegang saham besar seperti Nippon Steel, Mitsui & Co., dan Krakatau Steel yang menempatkan investasi jangka panjang di NIKL. Artinya, para pemegang saham mayoritas tidak hanya melihat kinerja laba saat ini, tetapi juga menilai nilai strategis NIKL sebagai basis produksi dan akses pasar Indonesia. Selama kebutuhan tinplate domestik terus tumbuh seiring meningkatnya konsumsi makanan, minuman, dan produk kimia, maka peluang NIKL untuk kembali mencetak laba tetap terbuka.
Kesimpulannya, membeli saham NIKL ketika emiten masih merugi bisa dipandang sebagai investasi jangka panjang dengan risiko tinggi. Investor ritel perlu menyadari bahwa monopoli tidak otomatis menghasilkan keuntungan bila biaya produksi belum efisien dan persaingan impor masih ketat. Namun, dukungan pemegang saham strategis, posisi NIKL yang unik, serta potensi pertumbuhan konsumsi domestik menjadikan saham ini layak dipertimbangkan oleh investor yang sabar menunggu perbaikan kinerja, terutama jika ada inisiatif efisiensi atau kebijakan pemerintah yang mendukung industri hilir baja dan timah.
$AVIA $ULTJ