Banyak cara cuan di saham. Kalau caraku cara value investing. Bukan yang tercepet tapi yang ternyaman. Ga bisa cuan tiap hari tapi sekali cuan dapetnya besar. Lagian buat saya saham Cuma secondary income aja, ada main job yang harus diurus tiap hari
Value investing ibarat klub bola. Sukses atau tidaknya sebuah pembelian, entah itu pemain baru atau mendatangkan manajer, baru terlihat setelah beberapa saat. Darwin nunez yang digadang-gadang menjadi mesin gol ternyata flop. Cole Palmer yang sempat dibuang city ternyata surprisingly bermain sangat apik di Chelsea. Entah bagaimana dengan Gyokeres di arsenal musim ini. hanya waktu yang bisa menjawab
Berarti random dong? 50-50? Bisa flop bisa bagus. Yup. Semua di dunia ini ga ada yang pasti. Tapi sebagai “pemilik klub bola” yang pinter, saya berusaha meningkatkan chance suksesnya pembelian saham-saham saya. Sama Ketika mencari pemain bola, kita membayangkan apa impact dari si pemain ini, bagaimana karakternya apakah cocok dengan tim dan pelatih saat ini, kemungkinan flopnya seberapa besar dan apakah bisa diatasin. Kalau untuk saham saya mikirnya:
1. apakah bener-bener ngerti makro industrinya? Ga usah mikir Panjang n ribet. Makro yang paling penting Adalah SALES. Penjualan. Apakah anda mengerti cara dia dapet duit. Apakah di masa depan duit ini bisa terus bertambah atau malah merosot. Secara global apakah tren barang yang dia jual ini masih tahap awal naik daun atau ada produk pengganti. fokus ke darimana duit itu dihasilkan. Kalau ngga paham-paham amat, mending skip. Kalau dipaksa beli, ya chance untuk flop lebih besar karena di masa depan banyak hal yang tidak kita duga akibat ketidaktahuan
2. apakah governance Perusahaan perlu dipertanyakan? Apakah governance nya bagus? Buat kita-kita pengusaha, kita sangat aware governance ini Adalah kunci dari sebuah bisnis bisa berkembang atau tidak. Sama-sama jual depot bakmi. Bakmi A dikelola dengan professional, selalu berinovasi, mempertahankan mutu, memperlakukan karyawan dengan baik. Sedangkan bakmi B dikelola one man show. Kadang duit kas Perusahaan diambil seenaknya sendiri, kalau sepi barang dagangan dijual lagi di kemudian hari, dsb. Tentu untuk sesaat bakmi B bisa Berjaya. Namun konsistensi manajemen yang apik, yang membuat bakmi A tetap survive dan semakin bersinar di jangka Panjang
3. apakah diskonnya bagus? Baru terakhir kita ngomong harga beli sahamnya. Jangan kebalik, karena yang murah bisa jadi murahan. Industri mendukung, manajemen solid, harga beli murah itu kayak mimpi semua value investor, yang Cuma bisa didapat mungkin waktu krisis covid kemarin. Bayangin $BBCA aja bisa sampe harga 4800 (before stok split). Jadi ya poin ini relative sih, beda-beda tiap individu. Ada yang merasa baru bisa beli kalau $IHSG ngedrop parah saat krisis kecil, atau ada yang harus nunggu krisis besar baru masuk, atau bahkan beberapa juga ga terlalu concern dengan ihsg karena target cuannya Cuma 20%an aja. Jadi poin ini sangat relative, namun prinsipnya dijual dengan harga miring.
jadi, gyokeres flop atau bakal bersinar bro?