BELAJAR MEMBACA VALUASI SAHAM
Valuasi saham adalah proses menentukan *nilai wajar sebuah saham* berdasarkan kondisi keuangan perusahaan, prospek bisnis, dan perbandingan dengan harga pasar saat ini.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah saham:
π’ Undervalued (murah) β harga pasar lebih rendah dari nilai wajarnya β peluang beli.
π΄ Overvalued (mahal) β harga pasar lebih tinggi dari nilai wajarnya β lebih baik hati-hati/jual.
π‘ Fair Value (wajar) β harga pasar mendekati nilai wajarnya β netral.
Sebagai Contoh Valuasi Saham $ADMR
Dari current valuation per tanggal 3 September 2025 tersebut dapat kita baca bahwa:
1. Current PE Ratio (Annualised) β 9.08
PE Ratio (Price to Earnings) adalah perbandingan harga saham dengan laba per saham.
Artinya: Investor membayar 9,08 kali laba tahunan perusahaan untuk memiliki saham ini.
β‘οΈ Semakin kecil, biasanya saham dianggap lebih murah (tapi harus dibandingkan dengan sektor/industri).
2. Current PE Ratio (TTM) β 7.93
TTM = Trailing Twelve Months (12 bulan terakhir).
Sama seperti PE annualised, tapi dihitung berdasarkan data laba aktual setahun terakhir.
Artinya: Investor bayar 7,93 kali laba 12 bulan terakhir.
3. Forward PE Ratio β 7.03
Menggunakan perkiraan laba di masa depan (biasanya 12 bulan ke depan).
Artinya: Jika prediksi laba benar, investor hanya akan membayar 7,03 kali laba ke depan.
β‘οΈ Lebih rendah dari PE TTM β bisa menandakan perusahaan diproyeksikan untung lebih besar.
4. IHSG PE Ratio TTM (Median) β 8.92
PE rata-rata (median) seluruh saham di IHSG (pasar Indonesia).
Artinya: Saham ini (PE 7.93) lebih murah daripada rata-rata IHSG (8.92).
5. Earnings Yield (TTM) β 12.61%
Kebalikan dari PE (E/P).
Artinya: Jika laba dianggap seperti "bunga obligasi", maka βimbal hasilβ dari laba perusahaan setara 12,61% per tahun.
β‘οΈ Semakin tinggi, semakin menarik.
6. Current Price to Sales (TTM) β 2.63
Harga dibandingkan dengan penjualan (revenue).
Artinya: Investor membayar 2,63 kali penjualan tahunan per saham.
β‘οΈ Umumnya semakin rendah, semakin murah, tapi perlu lihat margin laba juga.
7. Current Price to Book Value β 1.80
PBV membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan (aset β utang).
Artinya: Saham diperdagangkan 1,8 kali lipat dari nilai buku aset bersihnya.
β‘οΈ PBV < 1 sering dianggap murah, PBV > 1 bisa menandakan pasar menghargai lebih tinggi.
8. Current Price To Cashflow (TTM) β 7.16
Harga dibandingkan dengan arus kas operasional.
Artinya: Investor membayar 7,16 kali arus kas operasi setahun terakhir.
β‘οΈ Semakin rendah, semakin baik (mirip PE tapi pakai cashflow).
9. Current Price To Free Cashflow (TTM) β -14.26
Free Cash Flow = arus kas bebas (setelah belanja modal).
Negatif (-14.26): Artinya perusahaan sedang defisit arus kas bebas (lebih banyak belanja modal atau pengeluaran dibandingkan kas yang masuk).
β‘οΈ Bisa pertanda ekspansi besar atau masalah keuangan.
10. EV to EBIT (TTM) β 6.75
EV = Enterprise Value (nilai pasar + utang β kas). EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak.
Artinya: Investor bayar 6,75 kali EBIT untuk memiliki perusahaan.
β‘οΈ Dipakai untuk membandingkan antar perusahaan dengan struktur utang berbeda.
11. EV to EBITDA (TTM) β 5.00
EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Artinya: Nilai perusahaan 5 kali EBITDA.
β‘οΈ Umumnya <10 dianggap sehat.
12. PEG Ratio β 2.68
Price/Earnings to Growth = PE dibagi dengan pertumbuhan laba.
Artinya: Saham ini relatif mahal dibandingkan kecepatan pertumbuhan labanya.
β‘οΈ PEG > 1 β cenderung mahal. PEG < 1 β bisa dianggap murah.
13. PEG Ratio (3yr) β 0.17
Menggunakan rata-rata pertumbuhan laba 3 tahun terakhir.
β‘οΈ Artinya: Kalau berdasarkan data 3 tahun, saham ini kelihatan murah (karena PEG jauh di bawah 1).
14. PEG (Forward) β -0.23
Menggunakan perkiraan pertumbuhan laba ke depan.
β‘οΈ Nilai negatif berarti analis memperkirakan pertumbuhan laba akan turun (laba bisa stagnan atau menurun).
KESIMPULAN:
β
Murah dibanding IHSG: PE (7.93 vs 8.92 IHSG).
β
Earnings Yield tinggi (12.61%) β menarik.
β
PBV 1.8 β harga di atas nilai buku, tapi masih wajar.
β Cashflow bermasalah (Free Cashflow negatif) β perlu hati-hati, bisa karena ekspansi.
β PEG Forward negatif β pasar memprediksi pertumbuhan laba akan melambat/menurun.
Tulisan ini dibuat hanya sebagai catatan dan bahan pembelajaran, bukan ajakan untuk jual beli saham
#NFA $DYOR