$BLTA

- Analisis Laporan Laba Rugi

​Data terbaru menunjukkan pembalikan kinerja yang sangat drastis pada tahun 2025. Setelah membukukan kerugian bersih sebesar Rp 8,6 miliar pada Kuartal 1 2025 , BLTA berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 31,8 miliar pada Kuartal 2 2025. Perbaikan ini tidak hanya mengubah arah laba, tetapi juga mencerminkan kenaikan laba bersih sebesar 165% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
​Peningkatan laba ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan dan EBITDA yang substansial. Pendapatan Kuartal 2 2025 melonjak 90% secara QoQ (Kuartal-ke-Kuartal) menjadi Rp 412,4 miliar dan naik 38,8% secara YoY (Tahun-ke-Tahun). EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) juga mengalami lonjakan dramatis sebesar 305,1% QoQ, mencapai Rp 222,8 miliar. Perbaikan ini menunjukkan bahwa kenaikan laba bukanlah peristiwa kebetulan, melainkan hasil dari peningkatan efisiensi dan volume operasional yang signifikan.

- Analisis Neraca dan Rasio Kunci

​Valuasi saham BLTA saat ini menunjukkan beberapa kontradiksi yang menarik. Rasio P/E (harga saham dibagi laba bersih per saham) TTM (dua belas bulan terakhir) berkisar antara 6.32x hingga 14.08x. Sementara itu, rasio P/BV (harga saham dibagi nilai buku per saham) berada di angka 0.95x hingga 0.6x.
​Secara historis, salah satu alasan BLTA masuk ke Papan Pemantauan Khusus adalah adanya ekuitas negatif. Namun, laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa kondisi ini telah teratasi. Total ekuitas perusahaan yang tercatat sebesar Rp 1.069,1 miliar pada Kuartal 1 2025 meningkat menjadi Rp 1.088,1 miliar pada Kuartal 2 2025 , menunjukkan bahwa ekuitas perusahaan telah menjadi positif dan berada dalam tren peningkatan. Selain itu, rasio Debt/Equity (total utang dibagi total ekuitas), sebuah metrik untuk mengukur leverage, juga menunjukkan perbaikan, menurun dari 1.28 pada Kuartal 1 2025 menjadi 1.18 pada Kuartal 2 2025.
​Meskipun rasio P/E BLTA tampak lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan sejenisnya (2.3x), rasio P/B-nya (0.9x) masih diperdagangkan pada diskon relatif terhadap rata-rata sektor Industrials (1.4x). Hal ini dapat menyiratkan bahwa saham BLTA diperdagangkan di bawah nilai aset bersihnya, yang secara teoretis merupakan indikasi dari kondisi undervaluation (saham dinilai di bawah nilai intrinsiknya).


$MTFN $TAMU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy