@gitarizkyp saya coba jawab singkat ya om biar om bisa ikut menjadi $BEKS lovers
awalnya provinsi banten ga punya bank sendiri, semua ASN dan seluruh pemda pemkot pemprov banten menggunakan $BJBR
lalu ada ide untuk punya bank sendiri seperti BJBR, diakuisisilah bank PUNDI bekas bank eksekutif punya SANDIAGA UNO,
proses akuisisi terlalu berdrama dan penuh isu korupsi dan kepentingan, dan kebetulan BANK PUNDI adalah bank BERMASALAH dengan kredit yang di akuisisi oleh PEMPROV Banten..
Sehingga pada saat selesai akuisisi jadi BANK BANTEN, eh ternyata Bank "Sampah KREDIT BERMASALAH" yang dimiliki pemprov
lalu ditambah direksi komisaris diisi oleh banyak oknum yang bermasalah korupsi habislah ini BANK BANTEN..
Lalu titik berat TURN AROUND poin-poin nya:
1. sekarang sudah resmi dimiliki langsung oleh PEMPROV Banten, kalo dulu dimiliki oleh BGD(BANTEN GOLBAL DEVELOPMENT) anak usaha BUMD pemprov.. ini penting, sehingga tidak dikendalikan oleh entitas BGD tapi langsung yang jalanin PEMPROV BANTEN
2. dari lahir rugi molo, sekarang secara pembukuan sudah mulai laba dan menghasilkan laba bersih
3. RKUD kudu mesti balik semua ketangan BANK BANTEN, sekarang baru Pembak Lebak dan Pemkot serang yang menyerahkan RKUD ke Bank banten,
jika ini terjadi udah baek2 aja ini bank hidup jgn cari masalah lagi