Saham Turun Bukan Selalu Buruk
Banyak investor pemula panik saat lihat harga saham anjlok drastis.
Refleksnya? Cut loss.
Padahal, justru di situlah kesempatan emas untuk belanja murah!
Kenapa harga bisa turun tajam?
ā”ļø Sering kali bukan karena fundamental perusahaan jelek.
ā”ļø Tapi karena faktor eksternal: demo, isu politik, sentimen global, atau investor asing lagi jualan besar-besaran.
Kalau kita asal ikut panik, saham bagus yang harusnya kita pegang malah kita lepas di harga diskon.
Sayang kan?
bayangin aja di sebuah toko sepatu merek A yang kamu sukai biasanya harhanya 600.000 tiba tiba hari ini jadi 400.000 kira kira kalau punya uang beli apa nggak?
š” Pelajaran penting:
1. Turun drastis ā perusahaan bangkrut.
2. Kalau fundamentalnya kuat (laba masih konsisten, aset sehat, bisnis jalan), justru ini momen average down.
3. Sejarah membuktikan: pasar selalu pulih. Setelah badai reda, harga biasanya balik naik, bahkan lebih tinggi.
Investasi itu seperti belanja di pasar.
Kalau harga barang turun, orang cerdas akan borong, bukan jualan. š
Jadi, daripada panik saat merah, lebih baik siapin strategi:
ā
Pilih emiten yang sehat.
ā
Simpan cash untuk kesempatan.
ā
Jadikan koreksi tajam sebagai kesempatan belanja, bukan alasan menyerah.
$BMRI $BJBR $BSSR
1/2