📈 Harga Emas All–Time High, Tembus US$3.500/oz
Harga emas di pasar spot mencetak rekor all–time high baru di 3.508,73 dolar AS per troy ounce pada perdagangan intraday hari ini, Selasa (2/9), meski kemudian melemah ke level 3.483,76 dolar AS per troy ounce per Selasa sore. Ini menandai kenaikan harga emas sebesar +2,56% dalam 1 pekan terakhir dan +32,7% sejak awal tahun (YTD), sekaligus melampaui rekor all–time high sebelumnya yang tercatat pada April 2025.
Rally harga emas ini didorong oleh beberapa faktor, yakni: 1) semakin menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed; 2) berlanjutnya tren de–dolarisasi; dan 3) masih tingginya ketidakpastian geopolitik dan makro–ekonomi.
Berdasarkan analisis dari CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga AS pada pertemuan September 2025 mencapai 91,8% per hari ini, meningkat dari level 87,8% pada sepekan lalu. Kekhawatiran investor terhadap independensi The Fed — setelah tekanan President Trump terhadap kepala The Fed dan isu pemecatan pejabat The Fed, Lisa Cook — juga mengikis kepercayaan investor terhadap dolar AS. Investor juga khawatir bahwa inflasi dapat meningkat jika pemangkasan suku bunga AS dilakukan karena tekanan politik. Menurut Senior Commodity Strategist di ANZ, Daniel Hynes, permintaan terhadap emas saat ini meningkat didorong oleh kekhawatiran investor atas risiko kenaikan inflasi akibat pemangkasan suku bunga.
Di tengah penguatan harga emas, indeks dolar AS (DXY) telah melemah -9,3% YTD ke level 98,37 per Selasa (2/9).
🔑 Key Takeaway
Penguatan harga emas mendorong rally harga saham emiten–emiten emas pada hari ini, seperti $ANTM (+8,44%), $BRMS (+10,29%), $MDKA (+3,21%), PSAB (+0,84%), ARCI (+11,18%), dan HRTA (+4,29%). Dari sisi valuasi (lihat tabel di atas), di antara emiten pure gold miners, ARCI diperdagangkan relatif paling murah berdasarkan EV/Reserves, tetapi PSAB merupakan yang termurah berdasarkan EV/Resources.
Stockbit Snips 2 September 2025:
https://cutt.ly/prL70jTt