imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Weak Hand Out?

1. $ASII (Astra International Tbk.)
Harga Rp5.475
Jumlah Pemegang Saham 146,07 ribu
Return 1 bulan +9,50%
Arus Asing 1 bulan +Rp1.526,06 miliar
Perubahan Pemegang Saham -20.402 orang (-12,26%) Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

2. $TLKM (Telkom Indonesia Tbk.)
Harga Rp3.070
Jumlah Pemegang Saham 209,38 ribu
Return 1 bulan +3,02%
Arus Asing 1 bulan +Rp1.606,61 miliar
Perubahan Pemegang Saham -11.389 orang (-5,16%)

3. BRIS (Bank Syariah Indonesia Tbk.)
Harga Rp2.710
Jumlah Pemegang Saham 119,51 ribu
Return 1 bulan -0,73%
Arus Asing 1 bulan +Rp115,61 miliar
Perubahan Pemegang Saham -8.326 orang (-6,51%)

4. UNTR (United Tractors Tbk.)
Harga Rp25.900
Jumlah Pemegang Saham 44,45 ribu
Return 1 bulan +7,80%
Arus Asing 1 bulan +Rp87,29 miliar
Perubahan Pemegang Saham -6.973 orang (-13,56%) Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

5. ENRG (Energi Mega Persada Tbk.)
Harga Rp610
Jumlah Pemegang Saham 39,46 ribu
Return 1 bulan +7,02%
Arus Asing 1 bulan +Rp164,47 miliar
Perubahan Pemegang Saham -6.766 orang (-14,64%)

6. PTRO (Petrosea Tbk.)
Harga Rp3.750
Jumlah Pemegang Saham 52,11 ribu
Return 1 bulan -4,09%
Arus Asing 1 bulan +Rp84,19 miliar
Perubahan Pemegang Saham -5.686 orang (-9,84%)

7. MDKA (Merdeka Copper Gold Tbk.)
Harga Rp2.570
Jumlah Pemegang Saham 37,98 ribu
Return 1 bulan +4,90%
Arus Asing 1 bulan +Rp30,01 miliar
Perubahan Pemegang Saham -4.498 orang (-10,59%)

8. $BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk.)
Harga Rp3.960
Jumlah Pemegang Saham 670,20 ribu
Return 1 bulan +5,88%
Arus Asing 1 bulan +Rp3.284,33 miliar
Perubahan Pemegang Saham -4.451 orang (-0,66%)Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

9. DKHH (Cipta Sarana Medika Tbk.)
Harga Rp111
Jumlah Pemegang Saham 20,57 ribu
Return 1 bulan +79,03%
Arus Asing 1 bulan -Rp1,09 miliar
Perubahan Pemegang Saham -3.672 orang (-15,14%)

Kalau kita lihat data sembilan saham ini, jelas banget ada dinamika antara retail investor, foreign flow, dan price return yang bikin cerita pasar makin menarik. Polanya konsisten, saham-saham big cap lagi shifting dari weak hand ke strong hand. Retail keluar meski harga naik, sementara investor asing masuk besar-besaran dan jadi driver utama pergerakan harga.

ASII sekarang diperdagangkan di Rp5.475 dengan 146 ribu shareholders. Dalam 1 bulan terakhir return-nya 9,5% dengan foreign inflow Rp1,5 triliun. Tapi jumlah investor malah turun 20 ribu orang atau minus 12%. Ini textbook example gimana weak hand keluar, strong hand masuk, dan harga tetap naik. TLKM juga mirip, harga Rp3.070 dengan return 3%. Foreign flow Rp1,6 triliun, tapi shareholders turun 11 ribu orang atau minus 5%. Jadi meski retail exit, price masih naik karena demand asing gede banget.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

BBRI lebih menarik lagi. Harga Rp3.960 dengan shareholders terbanyak yaitu 670 ribu orang. Return 5,9% dalam sebulan, inflow asing Rp3,2 triliun, tapi jumlah investor malah turun tipis 4,5 ribu atau minus 0,6%. Di sini jelas banget konsolidasi ownership lagi terjadi. Retail melepas, tapi strong hand masuk dalam jumlah yang jauh lebih besar.

Di sektor energi dan tambang juga begitu. UNTR di Rp25.900, return 7,8%, foreign inflow Rp87 miliar, tapi shareholders turun 13%. ENRG di Rp610, return 7%, inflow Rp164 miliar, jumlah investor turun 14%. MDKA di Rp2.570, return 4,9%, inflow Rp30 miliar, investors minus 10%. Semua pattern sama, harga naik karena foreign buying, retail keluar karena ambil profit atau takut harga sudah tinggi.

Ada dua saham yang jadi anomaly. PTRO di Rp3.750, inflow Rp84 miliar tapi price malah turun 4,1%. Shareholders minus 10%. BRIS di Rp2.710, inflow Rp115 miliar tapi return justru minus 0,7%, investor berkurang 6,5%. Ini nunjukin meski ada foreign inflow, supply dari selling pressure masih lebih kuat, sehingga price belum bisa naik.

DKHH beda cerita. Dengan harga cuma Rp111, saham ini terbang 79% dalam 1 bulan. Tapi foreign flow malah out Rp1 miliar, dan investors turun 15%. Jadi ini jelas pure gorengan retail. Tanpa support dari strong hand, kenaikan 79% ini rapuh banget, bisa collapse kapan aja kalau euforia hilang.

Kalau dirangkum, polanya kayak gini. Foreign inflow besar → price naik → retail exit. Big cap seperti ASII, TLKM, BBRI, UNTR, ENRG, dan MDKA masuk kategori strong hand dominan. PTRO dan BRIS jadi outlier karena price tidak ikut naik meski ada inflow. Sementara DKHH masuk kategori gorengan murni karena price naik tinggi tapi foreign malah out.

Saat ini market structure lagi shifting ke arah lebih sehat. Big cap makin terkonsolidasi di tangan strong hand, retail investor keluar meski price naik. Efeknya dalam jangka panjang lebih stabil. Sementara saham gorengan seperti DKHH tetap jadi arena high risk high return, tapi sustainability-nya lemah karena tidak ada backing dari foreign investor.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy