Marga Ong
Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Nama Lembong di Indonesia menarik karena bukan marga etnis tradisional seperti Batak atau Minangkabau, melainkan nama keluarga yang diadopsi oleh keluarga Tionghoa-Indonesia, khususnya dari nama marga Ong (汪). Ada nuansa Minahasa juga dalam adaptasinya, jadi Lembong terdengar lokal tapi tetap menyimpan jejak akar Tionghoa. Dari keluarga besar ini lahir banyak tokoh penting di berbagai sektor seperti farmasi, keuangan, perhotelan, hingga pemerintahan dan perbankan modern. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Salah satu yang paling dikenal publik adalah Thomas Trikasih Lembong, lahir 4 Maret 1971 di Jakarta. Tom menempuh studi di Harvard University, jurusan Arsitektur dan Perancangan Kota, lulus tahun 1994. Kariernya dimulai di Morgan Stanley Singapura, lalu Deutsche Securities Indonesia, sebelum masuk ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (IBRA) sebagai Division Head dan Senior VP. Tahun 2006 ia mendirikan Quvat Management, sebuah private equity firm, dan menjabat CEO di sana. Kemudian ia duduk sebagai Presiden Komisaris Graha Layar Prima. Tom masuk kabinet sebagai Menteri Perdagangan pada 2015–2016 dan Kepala BKPM pada 2016–2019. Tahun 2008 ia terpilih sebagai Young Global Leader oleh World Economic Forum. Hidupnya sempat berbelok tajam saat 2024 ia ditetapkan tersangka kasus impor gula, lalu divonis 4,5 tahun penjara pada Juli 2025, meski akhirnya memperoleh abolisi dari Presiden Prabowo dan bebas pada Agustus 2025.
Dari sisi keluarga, Tom adalah anak dari Yohanes Lembong, seorang dokter spesialis jantung dan THT lulusan UI yang juga bergelar doktor radiologi, dan Yetty Lembong dari Tuban. Tom menikah dengan Maria Franciska Wihardja (Ciska) pada 2002, dan mereka dikaruniai dua anak, Thalia (2004) yang kini kuliah di London, serta Maxwell (2006). Pamannya adalah Eddie Lembong, tokoh besar farmasi Indonesia, lulusan Farmasi ITB yang mendirikan PT Pharos Indonesia pada 1971. Eddie juga yang membangun jaringan Apotek Century sejak 1993. Kini tongkat estafet bisnis itu diteruskan oleh anaknya, Andre Lembong, yang menjabat Presiden Komisaris Pharos. Di bawah Andre, Pharos memproduksi lebih dari 400 jenis produk obat, suplemen, hingga skincare, dan mengelola ratusan outlet apotek Century maupun apotek generik.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Selain Tom, ada pula figur Peter Indra Lembong, yang menempuh jalur berbeda. Lulusan Cornell University tahun 1992, Peter berkarier panjang di sektor keuangan dan korporasi. Ia memulai sebagai Finance Manager di Jardine Fleming Nusantara pada 1994–1997, lalu menanjak di Lippo Securities sebagai CFO, CEO, hingga posisi eksekutif lainnya sampai awal 2000-an. Ia juga menjadi President Director PT Lenox Pasifik Investama (2001–2003) dan memimpin jaringan hotel Aryaduta di bawah Lippo Group. Belakangan, ia beralih ke sektor manufaktur dengan menjabat Presiden Direktur PT Arai Rubber Seal Indonesia yang memproduksi komponen otomotif, serta PT Raja Medika Utama sejak 2021. Peter dikenal punya jaringan profesional yang luas, lebih dari 100 koneksi bisnis di bidang keuangan dan consumer services.
Nama Lembong juga menguat lewat Gregory Hendra Lembong, atau Hendra Lembong, lahir 23 Januari 1972 di Jakarta. Ia menempuh pendidikan S1 Teknik Kimia di University of Washington dan S2 Engineering Economic Systems di Stanford University. Kariernya di perbankan internasional panjang, dari Citibank (1994–2009), Deutsche Bank London (2009–2010), J.P. Morgan Singapura (2010–2013), hingga CIMB Group Malaysia dan CIMB Niaga (2013–2019) dengan jabatan Chief of Transaction Banking dan Chief Fintech Officer. Tahun 2020 ia masuk ke BCA sebagai Direktur, naik jadi Wakil Presiden Direktur pada 2022, dan resmi diangkat sebagai Presiden Direktur BCA pada 2 Juni 2025. Di bawah kepemimpinannya, BCA semakin menajamkan transformasi digital, efisiensi operasional, serta memperkuat strategi fintech dan anak usaha digital seperti BCA Digital dan Central Capital Ventura.
Marga Lembong menghasilkan figur berpengaruh di lintas bidang. Dari sisi farmasi ada Eddie dan Andre Lembong yang membesarkan Pharos dan Apotek Century. Dari jalur pemerintahan ada Tom Lembong, eks Menteri dan Kepala BKPM dengan kisah jatuh bangunnya. Dari sektor keuangan dan korporasi ada Peter Indra Lembong yang malang melintang di Lippo dan manufaktur. Sementara dari perbankan modern ada Hendra Lembong yang kini memimpin BCA, bank swasta terbesar di Indonesia. Semua ini menjadikan keluarga Lembong sebagai salah satu keluarga berpengaruh dengan peran besar di sektor kesehatan, farmasi, keuangan, dan politik Indonesia.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBCA $TOYS $LPPS
1/7