imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Dalam ketidakpastian: Sebuah refleksi di tengah turbulensi market

Ketidakpastian akan selalu mengiringi investor. Penyebabnya bisa bermacam-macam: Gejolak ekonomi & politik, konflik global, perubahan regulasi, dan lain sebagainya. Tidak jarang kemunculannya tidak kita duga sebelumnya.

Hal ini biasa saya sebut dengan Faktor X dalam berinvestasi.

Periode turbulence seperti itu bisa membuat kita terombang-ambing, cemas, dan galau. Campur aduk menjadi satu.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menghadapinya?

Bisa jadi refleks pertama ketika melihat grafik yang menurun tajam biasanya adalah kabur.
“Jual dulu, pikir lagi entar aja, yang penting aman.”

Alasannya yang biasa dilontarkan adalah lebih baik mengamankan modal daripada loss semakin dalam.

Reaksi seperti ini sangat umum terjadi.

Ada kalanya orang lebih membutuhkan likuiditas, terutama bila berinvestasi dengan uang dapur yang menjadikannya tidak bisa berinvestasi untuk jangka waktu yang panjang.

Namun, keluar di tengah badai bisa jadi ibarat melompat dari kapal ke laut lepas. Kita selamat dari kapal yang oleng, tetapi belum tentu bisa balik ke kapal ketika badai reda. Ada risiko ketinggalan kereta ketika pasar pulih.

Dari sudut pandang yang lain, kita bisa melihat bahwa ketidakpastian tidak jarang melahirkan peluang. Turbulensi membuat harga saham perusahaan yang bagus jatuh ke level yang jarang terlihat pada kondisi normal.

Namun tentu saja, tidak ada yang bisa menjamin kapan harga akan kembali pulih. Tidak ada jaminan juga harga akan kembali normal.

Itu adalah risiko yang harus diterima oleh seorang investor.

Umumnya sih semakin panjang horison investasi, semakin besar peluang harga kembali normal (dengan catatan yang kita pegang adalah saham yang benar-benar bagus dan tidak bermasalah).

Jadi memang keluar dari market atau bertahan ada plus minusnya.

Pada kenyataannya, jalan yang lebih baik mungkin adalah jangan terfokus pada pilihan yang hitam atau putih (hanya hold atau sell saja).

Beberapa strategi yang bisa membantu:

1. Jika hendak menjual, pastikan kita memiliki alasan yang kuat dan bukan hanya terdorong oleh emosi saja. Jika hendak hold, pastikan bahwa sahamnya memang benar-benar bagus. Artinya, kita bisa saja menahan saham-saham tertentu.

2. Cadangan cash yang kita siapkan selama ini akan sangat berguna pada kondisi seperti ini.

3. Sekali lagi, pastikan kita berinvestasi dengan uang dingin. Terlihat basi saat kondisi normal, namun akan sangat berarti saat market seperti roller coaster. Kita akan memiliki fleksibilitas.

4. Diversifikasi akan lebih terasa maknanya.

5. Fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, dan harga saham bukanlah salah satunya.

Kata kuncinya adalah disiplin dan selektif.

Sudah beberapa kali saya menghadapi situasi yang tidak mengenakkan saat berinvestasi. Selalu ada saja hal-hal yang membuat investasi tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Dan itu tidak bisa dihindari.

Hal yang mudah diucapkan namun tidak mudah dipraktekkan adalah tetap bersikap rasional di tengah turbulensi.

Tapi coba pikirkan lagi.
- Ketakutan dalam kadar yang cukup akan bisa menyelamatkan. Namun ketakutan yang berlebihan akan memperbesar peluang mengambil keputusan yang salah.
- Keberanian yang berdasarkan data dan fakta sangat diperlukan. Namun keberanian hanya berdasarkan feeling bisa berakibat fatal.

Sedikit tips:
Akan lebih baik jika kita sudah mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan ketika market mengalami turbulensi. Entah itu, jual, beli, rotasi, rebalancing. Apapun itu.

Memikirkan apa yang akan kita lakukan ketika sudah terjadi akan jauh lebih sulit.

Saya biasanya memilih untuk tidak terlalu fokus ke market. Bisa bikin tambah stres. Saya lebih suka membaca buku atau berkebun. Itu lebih menyehatkan mental.

Gunakan energi kita untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat.

Just my 2 cents.

$IHSG

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy