imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Laba Bersih BMRI dan BBNI Juli 2025 Kompak Turun!!! Apa Penyebabnya?

BMRI dan BBNI telah merilis laporan keuangan bulanan bank only posisi Juli 2025, dimana keduanya kompak mencatat penurunan laba bersih secara yoy.

Untuk BMRI sepanjang tujuh bulan tahun 2025 ini mencatat penurunan laba bersih sebesar 6% dari Rp29,2 triliun menjadi Rp27,5 triliun, meskipun pendapatan berhasil naik 11% menjadi Rp70,1 triliun, dan laba kotornya juga naik 2% menjadi Rp43,9 triliun.

Laba bersih yang turun karena beban bunga perusahaan bengkak naik 32% menjadi Rp26,2 triliun, ditambah dengan adanya beban lainnya yang juga naik sampai 35%.

Simpanan dana pihak ketiga (DPK) BMRI posisi Juli 2025 mayoritasnya masih berasal dari giro dan tabungan (CASA) sebesar Rp1.111,6 triliun, untuk deposito-nya mencapai Rp309,7 triliun yang terlihat mencatat kenaikan paling tinggi sebesar 21% dibandingkan dengan giro maupun tabungan, dimana masing-masingnya naik 10% dan 4%.

Kenaikan pada deposito memperlihatkan jika ada beban bunga yang lebih tinggi dan membuat pendapatan bunga bersih perusahaan tergerus yang hanya naik 2% saja disaat pendapatan naik 11%.

Untuk pinjaman kredit yang disalurkan sebesar Rp1.335,9 triliun, disini ada kenaikan sebesar 10%. Loan to deposit ratio (LDR) BMRI mencapai 94%, yang sebenarnya ini tergolong sudah tinggi.

Sedangkan untuk BBNI, laba bersihnya turun 5% menjadi Rp11,8 triliun dari sebelumnya Rp12,5 triliun, dengan pendapatan dan laba kotor masing-masingnya ada kenaikan tapi tidak terlalu tinggi sebesar 4% dan 0,1%.

Penurunan laba bersih karena ada kenaikan beban bunga hingga 9%, ditambah dengan beban perusahaan yang lain mencatat kenaikan cukup tinggi disaat laba kotor hanya naik 0,1% saja.

Dari sisi pinjaman kredit BBNI Juli 2025 tumbuh 6% menjadi Rp763,6 triliun, namun simpanan DPK-nya naik hingga 19% menjadi Rp880,6 triliun, membuat LDR perusahaan yang sebelumnya mencapai 97% kini turun menjadi 87%.

Giro, tabungan, dan deposito mencatat kenaikan cukup tinggi yang membuat DPK naik 19%, dimana simpanan giro melonjak hingga 26% secara yoy, tabungan naik 12%, dan deposito dengan beban bunga lebih tinggi mencatat kenaikan sampai 19%.

Kalau kita bandingkan dengan kinerja BBCA dan BBRI, terlihat bahwa kinerja laba bersih dari tiga bank BUMN tersebut kompak melemah, berbeda dengan BBCA yang masih lanjut bertumbuh, bahkan laba bersihnya bisa naik 11% secara yoy menjadi Rp34,7 triliun.

Kondisi kinerja BMRI dan BBNI menunjukkan jika masih terkendala dengan tingginya beban bunga, hal ini terjadi karena masih tingginya suku bunga BI. Jika suku bunga BI turun cukup banyak dan daya beli masyarakat membaik akan menjadi kabar positif bagi kedua bank tersebut, begitu juga dengan BBCA dan BBRI.

Ada yang pegang saham big bank, udah cuan atau belum?

馃憠聽Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.

Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

$BMRI $BBNI $BBRI

Read more...

1/5

testestestestes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy