imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

SHARING HARI INI: Drama Trader Ritel, dari Ikutan sampai Nyangkuters

Bagi trader ritel, pasar saham sering kali terasa seperti roller coaster penuh kejutan. Kadang bikin deg-degan, kadang bikin senyum puas, tapi sering juga bikin tepok jidat. Ada momen ketika kita merasa sudah mengambil keputusan tepat, tapi hasilnya justru sebaliknya. Dari sinilah lahir berbagai “drama” khas ritel yang mungkin pernah kita alami bersama.

Salah satu drama paling klasik adalah saat melihat saham hijau melonjak tinggi. Di kepala langsung muncul kalimat, “Harusnya tadi masuk, pasti sekarang sudah cuan banyak.” Sayangnya, pikiran itu datang ketika harga sudah ketinggian dan potensi risikonya lebih besar. Inilah jebakan FOMO yang sering jadi awal mula nyangkut.

Sebaliknya, ketika melihat saham merah, kita merasa lega karena tidak ikut masuk. “Untung tadi nggak beli, kalau enggak pasti rugi besar,” begitu biasanya monolog dalam hati. Ironisnya, justru di saat itu seringkali saham sedang menguji support dan siap memantul. Lagi-lagi, momen bagus terlewat begitu saja karena ketakutan berlebihan.

Drama berikutnya muncul ketika akhirnya kita memberanikan diri membeli saham. Alih-alih hijau, harga justru turun dan portofolio langsung merah. Rasanya seperti market sengaja bercanda dengan keputusan kita. Padahal, hal itu wajar karena pergerakan harga memang tidak selalu sesuai ekspektasi jangka pendek.

Yang lebih menyakitkan lagi adalah ketika kita panik menjual saham dalam keadaan rugi. Beberapa hari kemudian, saham tersebut justru bangkit dan melesat lebih tinggi. Momen ini bikin banyak ritel merasa jadi korban “kena prank” pasar. Padahal, masalah utamanya ada di kurangnya perencanaan dan disiplin strategi sejak awal.

Dari berbagai drama ini, kita belajar bahwa pasar saham bukan sekadar soal naik atau turun. Yang membedakan trader bertahan dengan yang cepat menyerah adalah sikap disiplin dan kesabaran. Trader yang survive bukan berarti selalu benar, tapi mampu bangkit setiap kali salah langkah. Dengan begitu, perjalanan di market jadi lebih panjang dan sehat.

Kalau tidak mau terjebak drama yang sama berulang-ulang, maka keputusan harus lebih terukur. Salah satunya dengan menggunakan screener saham untuk mencari peluang berdasarkan data, bukan sekadar perasaan. Dengan screener, kita bisa melihat tren, volume, valuasi, hingga potensi bandar akumulasi.

Cek screener praktisnya di profil dan buat trading kamu lebih disiplin mulai hari ini. Dan jangan lupa follow akun ini @mulkanologi di stockbit sedangkan threads dan instagram dengan nama sinyalsahamsantai, untuk dapatkan berbagai tips, edukasi dan analisis saham yang akurat dan informatif.

Random tag
$IHSG $DSSA $DCII

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy