STOPLOSS DAN TRAILING STOP
1. Stop Loss
Harga cut loss ditentukan fix dari awal.
Misalnya beli saham di Rp1.000, pasang stop loss di Rp950.
Kalau harga jeblos ke Rp950, langsung jual otomatis.
Kelebihan:
Disiplin, ngelimit kerugian.
Cocok kalau market lagi sideways / rawan jeblok.
Kekurangan:
Kadang kebuang duluan, padahal setelah itu sahamnya malah balik naik.
2. Trailing Stop
Level stop loss ngikutin harga naik.
Misalnya beli Rp1.000, set trailing stop 5%.
Kalau harga naik ke Rp1.200, trailing stop ikut naik ke Rp1.140.
Kalau harga balik turun, jual otomatis di Rp1.140.
Kelebihan:
Bisa ngunci profit, sambil kasih ruang harga naik lebih tinggi.
Cocok buat saham yang lagi rally atau uptrend.
Kekurangan:
Kalau volatilitas tinggi, bisa kena stop walau tren jangka panjang masih naik.
APA PENTINGNYA ? kalau manual, jika sahammu ada beberapa.. akan sukar untuk memantau.
contohnya hari ini ketika IHSG “Ambruk”
Hari ini kalau IHSG jeblos mendadak
Yang punya stop loss → kerugian udah dibatasi, nggak sampai nyeret lebih dalam.
Yang punya trailing stop → masih bisa bawa pulang profit, meski market berbalik arah.
Yang nggak punya apa-apa → seringnya bengong, nyangkut, berharap-harap cemas. 😅
CATAT :
Stop loss itu kayak helm, trailing stop itu kayak sabuk pengaman.
Dua-duanya mungkin nggak kepake tiap hari, tapi saat ada kecelakaan (IHSG ambruk), cuma itu yang bisa nyelametin modal.
random tag :
$WIRG $BSBK $PAMG