imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Awal kali membangun portfolio pakai prinsip engkong legend peter lynch, beli yang produknya kita pakai sehari-hari, makanya beli $INDF karena makan indomie (kenapa nggak ICBP? karena risikonya terlalu concentrated dan harganya terlalu jauh di atas fair value-nya. bukan berarti buruk, cuma saya prefer yang punya margin of safety tebal), beli $MTDL karena kadang-kadang kerja pakai server dari synnex

Tapi sekarang, di samping itu, sebagai pelengkap, saya juga pakai prinsip modifikasi saya sendiri, yaitu prinsip meraih mimpi. pas istri minta beliin iphone, saya bilang, saya beliin AAPL aja ya. pas istri minta rumah di BSD, saya beliin $BSDE aja ya. asal istiqomah DCA in sya Allah suatu hari bisa kebeli. ketik 1 untuk aamiin

Bagaimana dengan prinsip YPC? kenapa ya banyak banget yang memberi stigma kalau kita beli perusahaan yang kita tahu bisnisnya, terus jadi mustahil cuan? emangnya kalau mau cuan harus beli saham yang kita nggak tahu perusahaannya apa?

apa yang spesial dari prinsip engkong lynch? kalau suatu hari lihat ibox diskon besar-besaran, apakah kita jadi takut, wah berarti gak laku, ga jadi beli ah, atau malah berebut beli? sama juga halnya kalau suatu hari lihat rumah di BSD diskon besar-besaran

engkong lynch bisa jadi kaya gara-gara crash, depresi, resesi. yang bikin dia tetap tidur nyenyak bahkan semakin semangat belanja saat krisis adalah bukan cuma apakah orang-orang masih beli produk sebuah perusahaan, tapi juga apakah dampaknya tervalidasi secara kuantitatif dalam balance sheet & growth, dan apakah dampaknya sementara atau permanen

everyone is a genius in a bull market. siapa yang punya strategi dan siapa yang enggak, baru kelihatan dari perilaku psikologisnya saat krisis, apakah tetap tidur nyenyak dan mimpi indah, dan apakah tetap berani bermimpi

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy