imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bu Susi dan $MAPA

Lanjutan dari diskusi sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Susiana Latif adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam jaringan ritel besar Mitra Adiperkasa Group, terutama lewat kiprahnya di MAP Active. Lahir tahun 1958, ia mengawali perjalanannya di PT Mitra Adiperkasa Tbk ($MAPI) sejak 1995, dan hanya butuh setahun untuk dipercaya menjadi Direktur sekaligus Chief Financial Officer (CFO). Hampir tiga dekade ia mengendalikan jantung keuangan grup ini, memastikan ekspansi bisnis bisa berjalan mulus meski ritel sering menghadapi naik turun tren konsumsi. Posisi Susiana tidak hanya sekadar administratif, melainkan juga strategis, karena dari tangannya mengalir kebijakan dan keputusan finansial yang menentukan arah perjalanan grup hingga bisa menjadi salah satu pemain ritel terbesar di Asia Tenggara. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Perannya kemudian meluas ke MAP Active, unit bisnis MAPI yang berfokus pada produk olahraga, leisure, dan anak-anak. Sejak 31 Desember 2017, Susiana resmi masuk jajaran direksi PT Map Aktif Adiperkasa Tbk, dan kemudian pada 2023 ia ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama. Posisi ini membuatnya ikut mengawasi arah besar perusahaan yang mengelola berbagai brand olahraga global dan juga brand lokal seperti Astec. Selain di MAP Active, Susiana juga dipercaya sebagai Komisaris PT Map Boga Adiperkasa Tbk $MAPB sejak akhir 2022, sebuah unit yang mengendalikan lini food and beverage dengan portofolio restoran ternama. Dari kombinasi jabatan ini, terlihat jelas bagaimana kepercayaan grup kepada Susiana begitu besar, bukan hanya mengendalikan arus kas dan laporan, tetapi juga memantau arah strategis bisnis.

Sebelum berlabuh lama di Mitra Adiperkasa Group, karier Susiana juga sudah penuh warna. Ia pernah menjabat CFO di PT Mitra Prima dan PT Bahana Tugu Mas, serta menjadi Direktur di PT Dom Pizza Indonesia. Semua posisi itu menunjukkan bahwa sejak awal karier ia sudah terbiasa duduk di kursi eksekutif senior. Dari sisi akademis, Susiana menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Katolik Atmajaya pada tahun 1981, lalu melanjutkan studi ke The University of Hull, Inggris, dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) pada 1996. Latar pendidikan formal yang solid berpadu dengan pengalaman praktis panjang menjadikannya sosok yang komplet dan mumpuni dalam mengelola keuangan korporasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sebagai eksekutif senior, Susiana tidak hanya bekerja mengelola aset perusahaan orang lain, tetapi juga memiliki kepentingan pribadi lewat saham. Per Mei 2025, ia masih memegang sekitar 27,1 juta lembar saham MAP Active atau setara 0,095% kepemilikan. Kepemilikan ini membuatnya benar-benar punya skin in the game. Pada tahun 2024, ia juga cukup aktif melakukan divestasi sebagian saham. Pada 4 Maret 2024, Susiana menjual 1 juta lembar di harga Rp 1.130–1.135. Sehari setelahnya, 5 Maret, ia kembali melepas 500 ribu lembar di harga Rp 1.135. Lalu 20 Maret 2024 ada dua transaksi, masing-masing 200 ribu lembar di Rp 1.030 dan 200 ribu lembar di Rp 1.045. Terakhir pada 21 Maret 2024, ia menjual lagi 200 ribu lembar di Rp 1.055 dan 200 ribu lembar di Rp 1.060. Totalnya ada 2,3 juta lembar dilepas dengan hasil sekitar Rp 2,54 miliar. Setelah transaksi itu, ia masih memegang sekitar 27,1 juta lembar saham MAPA. Dengan harga ketika itu di atas Rp 1.000, nilai kepemilikannya masih lebih dari Rp 28 miliar. Jika dihitung dengan harga sekarang di Rp 655, nilai kepemilikan yang tersisa hanya sekitar Rp 17,8 miliar. Jadi, divestasi di harga premium tahun lalu bisa dibilang langkah yang sangat tepat.

Sekarang bicara soal MAPA sendiri. Harga saham per 25 Agustus 2025 ada di Rp 655. Ini jauh di bawah puncaknya Rp 1.140 di 2023 atau Rp 1.100 di awal 2024. Koreksi yang dialami sudah lebih dari 40% dari puncak, dan jelas investor yang masuk di level tinggi masih nyangkut. Namun jika ditarik 3 tahun ke belakang, saham ini justru sudah naik 98,5% dari Rp 267 pada 2022. Jadi secara jangka panjang, kinerjanya masih cukup menguntungkan. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Dari sisi valuasi, harga Rp 655 membuat MAPA berada di PER trailing 13,06x dan forward PER 10,49x. PBV sekarang 2,46x, Price to Sales 1,03x, EV/EBITDA 5,13x, dan Price to Free Cash Flow 7,91x. Kalau dibandingkan dengan valuasi saat 2023 ketika PER bisa menembus 18x, jelas sekarang sudah jauh lebih murah. Dengan proyeksi EPS 2025 sebesar 53,74, harga sekarang mencerminkan forward PER sekitar 12x. Untuk ukuran consumer discretionary dengan eksposur ritel olahraga, valuasi ini tergolong wajar bahkan cenderung atraktif.

Kinerja fundamentalnya juga masih solid. Revenue tahun 2024 tercatat Rp 17,184 triliun dan diproyeksikan naik menjadi Rp 19,606 triliun pada 2025 serta Rp 22,530 triliun di 2026. Net income 2024 mencapai Rp 1,354 triliun, proyeksi 2025 naik ke Rp 1,530 triliun dan 2026 diperkirakan Rp 1,902 triliun. Pertumbuhan revenue tahunan 26,74% dan net income year to date naik 12,87%. Margin bersih sekitar 7–8% masih tipikal perusahaan ritel besar. Jadi meski tidak setinggi sektor teknologi, konsistensi pertumbuhan dua digit adalah catatan positif. Tidak heran konsensus analis menaruh target harga Rp 943, dengan proyeksi terendah Rp 770 dan tertinggi Rp 1.110. Dari level sekarang, masih ada potensi upside sekitar 44% kalau target rata-rata tercapai. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi teknikal, saham MAPA sedang dalam fase konsolidasi. Setelah jatuh dari puncak 1.175 di 2024, saham ini bergerak sideways dengan support kuat di 505–520 yang sudah beberapa kali dites. Resistance terdekat ada di 770, lalu major resistance di kisaran 950–1.000. Indikator RSI berada di level netral 43–48, sementara MACD flat mendekati garis nol, menunjukkan tren sideways tanpa arah jelas. Secara musiman, MAPA punya pola yang menarik. Rata-rata Agustus mencatatkan kenaikan 11,27%, September cenderung merah dengan rata-rata -4,92%, lalu Oktober dan November biasanya positif dengan rata-rata 9–28%. Namun tahun ini pola itu meleset karena Agustus 2025 justru minus -5,07%.

Kisah Susiana Latif dan MAP Active menggambarkan hubungan erat antara eksekutif senior dan perjalanan sebuah perusahaan publik. Susiana adalah figur yang membentuk fondasi finansial grup, sekaligus pemegang saham yang mengalami langsung naik turunnya valuasi. MAPA sendiri kini berada di persimpangan menarik, dengan valuasi lebih murah, fundamental tetap tumbuh, tetapi harga saham masih sideways setelah koreksi tajam. Bagi Susiana yang sudah melepas sebagian saham di harga premium, keputusannya terbukti tepat. Sementara bagi investor baru, harga Rp 655 memberi peluang masuk dengan potensi upside signifikan, asalkan siap menghadapi volatilitas jangka pendek yang masih membayangi saham ritel. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/8

testestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy