SHARING HARI INI: Saham Murah vs Saham Murahan – Jangan Sampai Tertipu!
Banyak investor pemula terjebak dengan kata "MURAH": APA KAMU PERNAH ASAL BELI SAHAM HANYA KARENA HARGANYA DI BAWAH 100?
Aduh, kalau iya, berarti kamu sudah masuk ke jebakan klasik yang sering bikin kantong bolong.
Padahal, harga murah itu belum tentu bikin cuan. Justru seringkali malah bikin nyangkut bertahun-tahun. BACA INI SUPAYA TIDAK MASUK KE LUBANG YANG SAMA.
Kenapa bisa begitu? Karena tidak semua saham yang murah itu benar-benar punya nilai. Ada yang disebut saham murah, ada juga yang sebenarnya cuma saham murahan. Sekilas mirip, tapi hasilnya bisa langit dan bumi. Investor pemula biasanya gagal membedakan hal ini.
Banyak investor pemula sering kali tergoda dengan harga saham yang terlihat murah. Anggapan umumnya, semakin rendah harga, semakin besar peluang cuan ketika harga naik. Padahal, logika ini tidak sepenuhnya benar dalam dunia pasar modal. Harga murah di layar tidak selalu mencerminkan nilai perusahaan yang sesungguhnya.
Perlu dipahami bahwa ada dua kategori yang sering membuat bingung, yaitu saham murah dan saham murahan. Saham murah biasanya berarti valuasi perusahaan sedang berada di bawah nilai wajarnya. Artinya, ada peluang harga bisa kembali naik ke level yang lebih rasional seiring kinerja membaik. Sementara saham murahan adalah saham yang terlihat murah, tapi kualitas bisnisnya buruk.
Saham murah bisa dianalogikan seperti rumah bagus di lokasi strategis yang sedang dijual lebih rendah dari harga pasaran. Kita tahu nilainya akan naik lagi karena lokasi dan kualitas rumahnya tetap terjaga. Nah, saham murahan justru ibarat rumah reyot di tengah rawa-rawa yang sudah lama tak terurus. Harganya murah, tapi semakin lama justru makin menyedihkan nilainya.
Dalam investasi, memahami perbedaan ini sangat penting agar tidak salah langkah. Banyak pemula yang asal beli saham hanya karena harganya di bawah Rp100. Mereka berharap bisa naik berkali lipat, padahal tidak semua saham mampu memberikan potensi itu. Akhirnya, uang malah nyangkut bertahun-tahun tanpa kepastian.
Cara termudah membedakan saham murah dan murahan adalah dengan melihat fundamental perusahaan. Saham murah biasanya punya bisnis yang jelas, laporan keuangan yang sehat, dan prospek industri yang menjanjikan. Sementara saham murahan sering berasal dari perusahaan yang terus merugi, hutangnya menumpuk, atau bisnisnya stagnan. Jadi, jangan hanya menilai dari angka harga saja.
Selain fundamental, perhatikan juga faktor sentimen dan prospek ke depan. Saham murah bisa punya momentum positif ketika ada katalis, misalnya ekspansi bisnis, peningkatan laba, atau tren industri yang mendukung. Sebaliknya, saham murahan meskipun sesekali bisa naik karena digoreng, biasanya hanya bertahan sebentar. Akhirnya harga kembali terjun bebas ke titik semula.
Kesimpulannya, jangan terjebak dengan kata “murah” tanpa memahami isinya. Saham murah adalah peluang, sedangkan saham murahan adalah jebakan. Investor yang bijak selalu menilai saham dari sisi nilai, bukan sekadar harga. Jadi sebelum membeli, tanyakan dulu pada diri sendiri: yang kamu incar itu saham murah atau justru murahan?
Makanya, kuncinya bukan cari harga rendah, tapi cari nilai tinggi di balik harga. Investor sukses selalu membedakan antara value dan price. Warren Buffett bahkan bilang, “Price is what you pay, value is what you get.” Jadi, jangan asal lihat label harga, tapi pahami kualitas isi perusahaan di balik ticker sahamnya.
Kalau kamu masih bingung gimana cara bedain saham murah vs murahan, tenang aja. Ada banyak tools dan screener yang bisa bantu kamu, salah satunya lewat Stockbit. Dengan screener yang tepat, kamu bisa lihat kombinasi fundamental, teknikal, sampai alur bandar supaya tidak salah langkah.
Jadi, kalau kamu mau belajar lebih dalam dan pengen punya screener saham praktis, cek profil ya. Jangan lupa juga follow biar tidak ketinggalan insight dan edukasi saham lainnya. Ingat, investasi itu bukan soal cepat-cepat masuk, tapi soal masuk dengan tepat. Karena, kalau saya memang lebih cocok saham yang pelan tapi pasti jalan, bukan yang asal cepat naik tapi tiba-tiba masuk jurang.
Random tag:
$WIRG $DATA $SCMA