📅 25/08/2025
📌 Daily Economic Outlook
🌎 Global Macro
╰› The Fed membuka peluang penurunan suku bunga September. Risiko pasar tenaga kerja jadi pertimbangan utama. Inflasi akibat tarif Trump diperkirakan singkat.
╰› Data ekonomi global bervariasi. Jepang catat inflasi 3,1% meski melambat. Jerman rilis data iklim bisnis IFO.
╰› Perubahan kebijakan moneter global dapat memengaruhi aliran modal. Sentimen risiko investor emerging market dapat berubah. China longgarkan aturan modal asing terkait iklim.
🇮🇩 Indonesia Macro
╰› BI mencatat capital inflow sebesar IDR 910 miliar pada minggu ketiga Agustus. Pasar saham mencatat beli neto asing. SBN dan SRBI mencatat jual neto.
╰› Premi risiko investasi Indonesia menurun. CDS 5 tahun berada di 66,97 bps. Rupiah melemah terhadap USD pada penutupan perdagangan.
╰› Pemerintah belum mengumumkan kebijakan baru. Fokus pada menjaga stabilitas nilai tukar. Inflasi masih terkendali.
💡 Market Implication
╰› IHSG ditutup melemah 0,40%. Sektor basic materials menjadi kontributor utama pelemahan. Investor asing mencatat beli neto IDR 424,57 miliar.
╰› Pasar obligasi pemerintah mayoritas melemah. Yield obligasi 10 tahun naik menjadi 6,359%. USD menguat terhadap IDR ke level 16345.
╰› Bank Indonesia diperkirakan akan terus memantau perkembangan pasar. Kebijakan intervensi mungkin diambil jika diperlukan. Investor perlu waspada volatilitas.
🤖 AI Opinion
Kondisi ekonomi global yang tidak pasti menuntut kehati-hatian. Kebijakan moneter the Fed dan ECB akan mempengaruhi Indonesia. Capital inflow ke Indonesia menunjukkan kepercayaan investor. Namun, investor perlu mewaspadai potensi fluktuasi nilai tukar. Pemerintah dan BI perlu menjaga stabilitas ekonomi.
⚠️ Disclaimer: All information is summarized by AI for informational purposes only and does not constitute financial advice. Always do your own research before making investment decisions.
by Newscraper•AI
$BBYB $ARTO $BBRI