๐๐ค๐ฎ๐ซ๐๐ง ๐๐๐ง๐๐ง๐ญ๐ฎ๐ค๐๐ง ๐๐๐ฌ๐ข๐: ๐๐๐ง๐ข ๐๐๐ง๐๐ค๐๐ซ ๐๐จ๐ฌ๐ข๐ฌ๐ข | ๐๐๐ ๐ข๐๐ง ๐ค๐-๐ ๐๐๐ซ๐ข โ๐๐๐ง๐ฃ๐ข๐ง๐๐ค๐ค๐๐ง ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ค๐จ, ๐๐๐ง๐๐ญ๐ ๐๐๐ซ๐๐ฉ๐๐งโ
Di dunia trading, ukuran bukan sekadar angka. Ia adalah keputusan. Ia adalah batas antara keberanian dan kebodohan, antara strategi dan spekulasi.
Position sizingโilmu menakar seberapa besar posisi yang layak diambil dalam satu transaksiโadalah jantung dari money management. Sayangnya, ia sering diperlakukan seperti pelengkap, bukan pondasi.
Padahal, dalam setiap keputusan membuka posisi, trader sedang menulis takdirnya sendiri. Terlalu besar, ia bisa tenggelam dalam satu gelombang. Terlalu kecil, ia bisa kehilangan momentum dan motivasi.
Maka, seni menakar posisi bukan soal mencari angka ideal, tapi soal memahami konteks, risiko, dan kapasitas diri.
๐ฃ๐ผ๐๐ถ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ฆ๐ถ๐๐ถ๐ป๐ด: ๐๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฆ๐ฒ๐ธ๐ฎ๐ฑ๐ฎ๐ฟ ๐ฅ๐๐บ๐๐, ๐ง๐ฎ๐ฝ๐ถ ๐ฅ๐ฒ๐ณ๐น๐ฒ๐ธ๐๐ถ
Secara teknis, position sizing bisa dirumuskan dengan sederhana: ๐๐ค๐๐๐ก ร ๐๐๐จ๐๐ ๐ค ๐ฅ๐๐ง ๐ฉ๐ง๐๐ฃ๐จ๐๐ ๐จ๐ รท ๐
๐๐ง๐๐ ๐จ๐ฉ๐ค๐ฅ ๐ก๐ค๐จ๐จ = ๐๐ ๐ช๐ง๐๐ฃ ๐ฅ๐ค๐จ๐๐จ๐
Mari kita konkretkan dengan saham dari BEI.
Contoh Kasus: Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- Modal: Rp10.000.000
- Risiko per transaksi: 2% โ Rp200.000
- Harga beli $BBRI: Rp5.000
- Stop loss: Rp4.800 โ jarak stop loss = Rp200
Ukuran posisi = Rp200.000 รท Rp200 = 1.000 lembar = 10 lot
Dana yang dibutuhkan = 1.000 ร Rp5.000 = Rp5.000.000
Artinya, Anda bisa membeli 10 lot BBRI dan tetap menjaga risiko maksimal di Rp200.000 jika harga menyentuh stop loss.
Rumus ini tampak sederhana, tapi implikasinya dalam praktik sangat dalam. Ia memaksa trader untuk menjawab tiga pertanyaan penting:
- Seberapa besar risiko yang sanggup saya tanggung secara emosional?
- Apakah setup teknikal dan fundamental saham ini layak diberi ruang sebesar itu?
- Apakah saya sedang menakar peluang, atau sedang menebus harapan?
Position sizing bukan hanya soal kalkulasi, tapi soal introspeksi. Ia mengajak trader untuk jujur pada diri sendiri: apakah posisi ini dibuka karena sinyal yang valid, atau karena rasa takut ketinggalan?
๐ฆ๐ถ๐บ๐๐น๐ฎ๐๐ถ: ๐๐ฒ๐๐ถ๐ธ๐ฎ ๐ ๐ผ๐ฑ๐ฎ๐น ๐๐ฒ๐ฟ๐ฏ๐ถ๐ฐ๐ฎ๐ฟ๐ฎ
Mari kita bandingkan dua skenario dengan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM):
- Trader A: Modal Rp5 juta, risiko 2% โ Rp100.000
Harga $ANTM: Rp1.800, stop loss di Rp1.700 โ jarak stop loss = Rp100
Ukuran posisi: Rp100.000 รท Rp100 = 1.000 lembar = 10 lot
Dana yang dibutuhkan: Rp1.800 ร 1.000 = Rp1.800.000
- Trader B: Modal Rp50 juta, risiko 1% โ Rp500.000
Jarak stop loss tetap Rp100
Ukuran posisi: Rp500.000 รท Rp100 = 5.000 lembar = 50 lot
Dana yang dibutuhkan: Rp1.800 ร 5.000 = Rp9.000.000
Meski Trader B mengambil risiko lebih kecil secara persentase, ia bisa menempatkan posisi lebih besar karena modalnya memberi ruang.
Tapi apakah itu berarti ia lebih aman? Tidak selalu. Jika Trader B tidak disiplin, modal besar justru bisa menjadi jebakanโmendorong overconfidence dan underutilization.
๐ ๐ฒ๐๐ผ๐ฑ๐ฒ ๐๐น๐๐ฒ๐ฟ๐ป๐ฎ๐๐ถ๐ณ ๐ฃ๐ผ๐๐ถ๐๐ถ๐ผ๐ป ๐ฆ๐ถ๐๐ถ๐ป๐ด
Selain rumus dasar di atas, ada beberapa pendekatan lain yang bisa digunakan untuk menyesuaikan dengan karakter saham dan gaya trading Anda:
1. Volatility-Based Sizing (Berbasis Volatilitas)
Menggunakan indikator seperti Average True Range (ATR) untuk menentukan jarak stop loss yang lebih realistis. Semakin tinggi volatilitas saham, semakin lebar stop loss, dan semakin kecil ukuran posisi.
Contoh:
โข Saham ANTM memiliki ATR harian Rp120
โข Jika multiplier stop loss adalah 1.5, maka jarak stop loss = Rp180
โข Risiko per transaksi = Rp200.000
โข Ukuran posisi = Rp200.000 รท Rp180 โ 1.111 lembar = 11 lot
Metode ini cocok untuk saham-saham yang sering bergerak liar dalam satu hari.
2. Fixed Lot Sizing (Lot Tetap)
Trader membeli jumlah lot yang sama di setiap transaksi, misalnya 10 lot, tanpa memperhitungkan jarak stop loss. Metode ini sederhana tapi berisiko jika tidak dikombinasikan dengan manajemen risiko yang ketat.
Contoh:
โข Membeli 10 lot GOTO di harga Rp100 = Rp100.000
โข Jika harga turun ke Rp95, kerugian = Rp5.000
โข Tapi jika tidak ada stop loss, potensi kerugian bisa membesar
Metode ini sering digunakan oleh pemula, tapi sebaiknya dihindari jika belum punya sistem evaluasi yang disiplin.
3. Equal Risk Allocation (Alokasi Risiko Seimbang)
Jika Anda memegang beberapa saham sekaligus, metode ini memastikan bahwa setiap posisi menyumbang risiko yang sama terhadap total portofolio.
Contoh:
โข Modal Rp30 juta, risiko total 6% โ Rp1.800.000
โข Portofolio terdiri dari BBRI, TLKM, dan UNTR
โข Risiko per saham = Rp600.000
โข Ukuran posisi disesuaikan berdasarkan jarak stop loss masing-masing
Metode ini cocok untuk trader yang ingin menjaga keseimbangan antar aset dan menghindari konsentrasi risiko.
4. Kelly Criterion (Metode Kelly)
Digunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan modal berdasarkan probabilitas dan rasio risk-reward. Namun metode ini agresif dan lebih cocok untuk trader yang sudah punya data statistik akurat dari sistemnya.
Contoh:
โข Probabilitas menang: 60%
โข Rasio reward/risk: 2:1
โข f = (2 ร 0.6 โ 0.4) รท 2 = 0.4 โ 40% dari modal
Metode ini bisa menghasilkan pertumbuhan optimal, tapi juga bisa memperbesar drawdown jika tidak dijalankan dengan disiplin.
๐๐ฒ๐๐ฎ๐น๐ฎ๐ต๐ฎ๐ป ๐จ๐บ๐๐บ: ๐ง๐ฒ๐ฟ๐น๐ฎ๐น๐ ๐๐ฒ๐๐ฎ๐ฟ ๐ฎ๐๐ฎ๐ ๐ง๐ฒ๐ฟ๐น๐ฎ๐น๐ ๐๐ฒ๐ฐ๐ถ๐น
Dua ekstrem yang sering terjadi:
- Overpositioning: Misalnya membeli 100 lot $GOTO karena โlagi rameโ di media sosial, tanpa memperhitungkan volatilitas dan likuiditas.
- Underpositioning: Misalnya hanya membeli 1 lot KLBF karena takut rugi, padahal analisisnya solid dan risk-reward-nya mendukung.
Yang pertama bisa menghabiskan modal dalam satu pukulan. Yang kedua bisa membuat trader kehilangan kepercayaan diri dan momentum belajar.
๐ฃ๐ฒ๐ป๐๐๐๐ฝ: ๐ ๐ฒ๐ป๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ฟ ๐๐๐ธ๐ฎ๐ป ๐ ๐ฒ๐ป๐ฒ๐ฏ๐ฎ๐ธ
Position sizing adalah seni yang menuntut keseimbangan antara kalkulasi dan kesadaran. Ia bukan alat untuk memperbesar keuntungan, tapi untuk memperkecil kemungkinan kehancuran.
Dalam setiap posisi yang dibuka, trader sedang membuat pilihan: apakah ia ingin bertahan, atau hanya ingin menang cepat?
Ukuran menentukan nasib. Dan nasib trader yang bertahan bukan ditentukan oleh seberapa besar profit yang ia raih, tapi seberapa bijak ia menakar risiko.
๐ฒ ๐๐ฎ๐ต๐๐ป ๐๐ฟ๐ผ๐๐ฝ ๐๐ฟ๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ป๐ด ๐ช๐ฎ๐๐ฒ๐๐ถ๐ด๐ฎ
๐๐ง๐๐๐๐ฃ๐ ๐๐๐ฃ ๐ฉ๐ช๐ข๐๐ช๐ ๐๐๐ง๐จ๐๐ข๐ ๐ ๐๐ข๐
https://cutt.ly/QrJ2nPVu