Waktu $MFIN dihantam ARB berturut-turut setelah periode buyback kadaluarsa tanggal 15 Juli saya pernah menulis tentang kenapa penurunan harganya itu layak dan wajar:
https://stockbit.com/post/19388028
Di situ saya menulis bahwa kalau harganya naik malah justru harus berhati-hati karena yang beli terakhir akan memegang bola panas.
Dan ternyata benar kejadian bahwa ada pihak yang menggoreng harga dengan tujuan exit.
Saya lihat ada dua data setidaknya yang menunjukkan kemungkinan pihak yang menggoreng harga sudah berhasil exit penuh:
1. Data historis menunjukkan bahwa daily turnover mengalami kenaikan signifikan sejak tanggal 12 Agustus (hari pertama kenaikan), lalu kering di dua hari selanjutnya (dua hari terakhir FCA) sebelum kembali mengalami lonjakan, dan volume transaksinya jauh lebih besar dari transaksi harian sebelum masa buyback selesai.
Logikanya, kalau MM masih mau melanjutkan mark up, tidak mungkin akan mau berbagi barang. Tanyakan sendiri, kalau ada saham di lock ARA dan orang bisa dapat barang, apakah tidak mencurigakan?
2. Data akumulasi sejak terjadi lonjakan transaksi menunjukkan CP sebagai akumulator utama dan mulai exit bertahap sejak tanggal 15. Kalau kita lihat ringkasan broker summary hari ini, CP sudah berhasil exit dan barangnya sudah habis. Jadi tidak ada kepentingan lagi untuk mengerek harga.
Semoga teman-teman yang terjebak digantikan rejekinya di tempat yang lain ya. Saran saya move on saja. Syukur kalau dikasi exit, minus 15-30% jauh lebih baik daripada rasio konversinya ke $ADMF. Kalau kemudian dia naik lagi itu beda urusan. Risiko delisting dan kerugian karena rasio konversi ke ADMF itu adalah keniscayaan, sedangkan saat ini kenaikan harganya hanya sebuah harapan.
Sebelum membeli sesuatu, tanyakan dulu apakah ada alasan kenapa harga saham ini harus naik? Apakah karena kinerja? Apakah ada momentum? Kalau tidak ada alasan yang jelas, jangan-jangan satu-satunya penjelasan kenapa harganya naik adalah karena ada pihak yang mau jualan.
"Tugas market maker adalah menciptakan demand." - Sopir Tua